Irma Chaniago: Kartini Sosok Perempuan Cerdas

Bagi Irma, Kartini adalah sosok perempuan Indonesia yang cerdas.
Irma Suryani Chaniago ketua DPP Partai Nasdem. (Foto: partainasdem.id)

Jakarta - Bagi Irma, Kartini adalah sosok perempuan Indonesia yang cerdas. Berjuang membawa emansipasi agar tidak dipandang sebelah mata.

"Kartini itu adalah jendela perjuangan Perempuan Indonesia. Karena pikiran-pikiran cerdas Kartini maka kemudian feodalisme dan keterbelakangan perempuan indonesia itu mulai terbuka," kata Politikus Nasdem Irma Suryani Chaniago saat dihubungi Tagar News, Minggu 21 April 2019.

Irma menambahkan, orang mulai berani melawan tradisi-tradisi yang sebenarnya tidak sesuai dengan kodrat manusia. Ini yang membuat perempuan Indonesia, kemudian menjadikan Kartini menjadi simbol perjuangan perempuan Indonesia

Jika melihat sekarang ini, Irma juga memandang masa pemerintahan Joko Widodo, kaum perempuan selalu menjadi perhatian dari orang nomor satu di Republik ini.

Bukti perhatian Jokowi dengan kaum perempuan, terlihat dari program yang sudah dijalankannya, yaitu Permodalan Nasional Madani. Progam ini untuk membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar). Mekaar hanya ditujukan kepada Ibu rumah tangga produktif, namun tergolong prasejahtera.

"Di masa Jokowi itu kita punya Permodalan Nasional Madani. Di Permodalan Nasional Madani itu adalah satu program yang diberikan kepada kaum perempuan, dalam hal ini ibu yang prasejahtera. Pinjaman modal untuk ibu-ibu prasejahtera yang kemudian akuisisi agar mereka bisa menjadi enterpreneur kecil-kecilan lah gitu," ujar Irma.

Irma mengatakan, salah satu yang sangat mencolok di pemerintahan Jokowi itu dapat dilihat dari susunan kabinet kerja. Dari Kabinet kerja, pria asal Solo itu  terlihat memberdayakan kaum perempuan sebagai menteri negara.

"Kalau itu sudah sangat terlihat sekali. Bagaimana Jokowi percayakan kabinetnya dengan beberapa perempuan tangguh seperti Susi Pudjiastuti, Siti Nurbaya, Retno Marsudi, Srimulyani, dan lain-lain," ungkapnya.

Inilah caranya Jokowi memberdayakan perempuan Indonesia di dalam kabinet kerjanya.

"Itu sebenarnya pak Jokowi sudah mengatakan kepada perempuan Indonesia, bahwa gender itu udah gak ada lagi. Bahwa di mata pak Jokowi gender itu udah gak ada, semua harus berdasarkan kapasitas kapabilitas, dan akuntabilitas. Jadi mau perempuan atau laki kalau memang punya kapasitas kapabilitas dan akuntabilitas kenapa tidak," pungkasnya. []

Berita terkait