Irma Chaniago: Corona Merajalela, Haruskah Jakarta Lockdown?

Jakarta sedang tidak baik-baik saja. Irma Suryani Chaniago mengatakan Jakarta tidak perlu lockdown kalau para pihak mampu memenuhi beberapa syarat.
Ilustrasi - Warga Jakarta ke mana-mana pakai masker pada masa pandemi. (Foto: Tagar/Instagram @laindafi)

Jakarta - Politisi Partai NasDem Irma Suryani Chaniago mengatakan apabila masyarakat Jakarta disiplin, dan aparat bersungguh-sungguh menegakkan protokol kesehatan, tidak perlu Jakarta lockdown

Irma mengatakan hal tersebut menanggapi lonjakan kasus Covid-19 di Jakarta beberapa hari terakhir. Puncaknya pada Kamis, 17 Juni 2021, kasus positif harian mencapai angka tertinggi sejak empat bulan terakhir, dengan penambahan sebanyak 4.144 kasus positif.

"Pertanyaan setujukah Jakarta lockdown? Sebenarnya jika masyarakat Jakarta disiplin dan aparat kepolisian dan Satpol PP bekerja sungguh-sungguh merazia kerumunan dan orang yang tidak menggunakan masker, seluruh restoran menyediakan pengukuran suhu dan hand sanitizer, Pemda juga tegas memulangkan pendatang yang tidak memiliki swab antigen di tiap pintu masuk, Jakarta tidak perlu lockdown, gunakan saja lockdown terbatas. Karena dengan demikian, ekonomi tetap tumbuh, dan tetap mampu mencegah penyebaran Covid -19," ujar Irma kepada Tagar, Kamis, 17 Juni 2021.

Sekali lagi kuncinya adalah regulasi yang tegas terhadap protokol kesehatan, kata Irma. "Tidak perlu peduli dengan mulut-mulut nyinyir banci politik yang hanya ingin cari panggung."

Masyarakat Indonesia masih saja tidak peduli dengan keselamatan bangsa dan negara, ujar Irma. "Dugaan penyebaran Covid-19 pasca Hari Raya Idul Fitri menggila. Saya mengimbau para provokator untuk stop mempolitisasi dan menggoreng-goreng apa pun terkait virus ini. Biarkan pemerintah bekerja dan mengambil tindakan tegas, tidak perlu sok pintar dan sok tahu dengan berbagai argumen untuk sekadar mencari panggung politik murahan."


Sampaikan kepada masyarakat, Jakarta sedang tidak baik-baik saja.


"Pemerintah tidak boleh ragu-ragu mengambil tindakan tegas dan terukur demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Persempit tanggung jawab wajib 3 M kepada tiap lurah, berikan tanggung jawab untuk menghijaukan zona masing-masing. Hanya dengan ini penyebaran Covid -19 bisa diputus," tutur Irma.

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Fadil Imran menyebut Jakarta saat ini sedang tidak baik-baik saja. Ia merujuk data lonjakan Covid-19 bukan saja penambahan kasus, namun juga ketersediaan fasilitas rumah sakit dan tenaga kesehatan yang menipis.

"Sampaikan kepada masyarakat, Jakarta sedang tidak baik-baik saja," kata Fadil di Polda Metro Jaya, Kamis.

Gubernur DKI Anies Baswedan meminta warga Jakarta berdiam di rumah pada akhir pekan Sabtu-Minggu, meminta kesadaran warga mengurangi mobilitas di tengah lonjakan kasus Covid-19 beberapa hari terakhir.

"Kami menganjurkan seluruh masyarakat Jakarta dan sekitarnya, hari Sabtu-Minggu di rumah saja, kecuali ada kebutuhan mendesak," kata Anies di kompleks Balai Kota, Jumat, 18 Juni 2021.

Anies meminta warga terus waspada dengan tetap menaati protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak, dan mengurangi mobilitas di luar rumah kecuali ada kebutuhan mendesak. "Ini kesempatan bagi kita semua untuk sama-sama bersama keluarga, tidak bepergian, mengurangi aktivitas yang berpotensi menimbulkan penularan. Itu intinya."


Jakarta tidak perlu lockdown, gunakan saja lockdown terbatas.


Sebelumnya pada Senin, 14 Juni 2021, Presiden Joko Widodo memerintah Gubernur DKI Anies Baswedan mewujudkan herd immunity atau kekebalan komunal di Jakarta paling lambat Agustus 2021.

Jokowi meminta Anies meningkatkan kapasitas vaksinasi di Jakarta hingga 100 ribu orang per hari. Ia ingin perintah ini dilaksanakan mulai pekan depan.

"Kita harapkan dengan jumlah yang tadi sudah kita targetkan, pada bulan Agustus nanti sudah bisa mencapai kekebalan komunal," kata Jokowi di Waduk Pluit, Jakarta, disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin.

Dalam kesempatan itu, Anies turut hadir. Selain itu, ada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Jokowi juga memberi perintah serupa kepada Budi. Ia meminta kapasitas vaksinasi di Ibu Kota terus ditingkatkan.

Presiden memerintah Anies dan Budi menyiapkan manajemen dan stok vaksin. Dengan begitu, target Jakarta herd immunity bulan Agustus bisa tercapai. "Dari hitung-hitungan, saya kira insyaAllah semuanya lancar," ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan peningkatan kapasitas vaksinasi tidak hanya bertujuan mengejar herd immunity di Jakarta, vaksinasi juga diharapkan dapat mengerem laju penularan Covid-19 di Ibu Kota.


Sabtu-Minggu di rumah saja, kecuali ada kebutuhan mendesak.


Pemerintah telah melakukan vaksinasi Covid-19 terhadap 20.158.937 orang per Minggu, 13 Juni 2021. Dari jumlah itu, sebanyak 11.568.457 orang sudah menerima dua dosis vaksin Covid-19.

Indonesia merencanakan vaksinasi Covid-19 untuk 181,5 juta orang, dan target ini diharapkan tercapai pada akhir tahun 2021. []


Baca juga: Jokowi Minta Anies Jalankan Herd Immunity di Jakarta





Berita terkait
7,5 Juta Warga Jakarta Harus Divaksinasi Sampai Agustus 2021
Tingkat Interaksi Tinggi, Presiden Minta 7,5 Juta Warga DKI Jakarta Divaksinasi Hingga Agustus 2021
Jokowi Dorong Jakarta Lakukan 100 Ribu Vaksinasi Per Hari
Presiden Jokowi mengungkapkan cakupan vaksinasi harian DKI Jakarta ditargetkan dapat mencapai 100 ribu dosis
Covid-19 di Jakarta, Kudus dan Bangkalan Banyak Varian India
Varian baru virus corona B1617.2 asal India (Delta) meningkatkan secara signifikan angka kasus Covid-19 di DKI Jakarta, Kudus dan Bangkalan
0
Pengembang Tenaga Surya AS Belanjakan 6 Miliar Dolar
Sekelompok pengembang proyek energi surya AS akan habiskan sekitar 6 miliar dolar AS dukung perluasan rantai pasokan panel surya domestik