Iran Izinkan IAEA Pasang Kartu Memori Baru di Fasilitas Nuklir

Iran akan mengizinkan IAEA memasang kartu memori baru di kamera pengawas nuklir untuk menghindari perselisihan diplomatik
Foto dari Badan Energi Atom Iran menunjukkan mesin-mesin sentrifugal di fasilitas pengayaan uranium Natanz di Iran, 5 November 2019 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Jakarta – Untuk menghindari perselisihan diplomatik, Iran pada Minggu, 12 September 2021, setuju untuk mengizinkan tim pemeriksa di Badan Energi Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) memasang kartu memori baru di kamera-kamera pengawas yang terdapat di lokasi nuklir yang sensitif dan melanjutkan pengambilan gambar.

Pengumuman yang disampaikan oleh Mohammad Eslami dari Organisasi Energi Atom Iran ini setelah pertemuannya dengan Direktur Jenderal (Dirjen) IAEA Rafael Grossi di Teheran, yang masih membuat posisi IAEA sama seperti pada Februari lalu.

Teheran menyimpan semua rekaman gambar di lokasi-lokasi nuklirnya ketika terjadi kebuntuan perundingan diantara pejabat-pejabat Iran dan Amerika Serikat (AS) tentang potensi pemberlakuan kembali perjanjian nuklir 2015.

fas nuklir iranFoto yang dirilis oleh Organisasi Energi Atom Iran menunjukkan interior Fasilitas Konversi Uranium Fordo di Qom, di Iran utara, 6 November 2019 (Foto: voaindonesia.com/AFP)

Sementara itu Iran kini memperkaya sejumlah kecil uranium ke tingkat yang paling dekat dengan kemurnian senjata, seiring terus bertambahnya persediaan mereka.

Eslami menggambarkan perundingan antara Iran dan IAEA yang berkantor di Wina sebagai “teknis belaka” tanpa peluang terjadinya politisasi.

Ditambahkannya, Grossi akan kembali ke Iran segera untuk melanjutkan pembicaraan dengan para pejabat, tetapi ia tidak merinci lebih jauh.

Ia juga tidak mengatakan apakah Iran akan menyerahkan salinan rekaman-rekaman video sebelumnya. Iran pernah mengancam akan menghancurkan rekaman-rekaman itu.

Dalam laporan triwulan rahasianya pekan lalu, IAEA mengatakan pada negara-negara anggotanya bahwa aktivitas verifikasi dan pemantauannya “telah dirusak secara serius” sejak Februari ketika Iran menolak mengizinkan para pengawas IAEA mengakses peralatan pemantauan mereka.

IAEA mengatakan peralatan pemantauan dan pengawasan tertentu tidak dapat dibiarkan selama lebih dari tiga bulan tanpa diservis. Bulan ini Iran memberi akses pada empat kamera pemantau yang dipasang di salah satu lokasi, tetapi satu kamera telah dihancurkan, sementara kamera kedua rusak parah.

program nuklirProgram nuklir Iran diyakini mengalami kemajuan signifikan meski terus mengalami serangan (Foto: bbc.com/indonesia – Reuters)

Iran dan enam negara adidaya pada 2015 menyetujui perjanjian nuklir yang membuat Iran membatasi secara drastis pengayaan uraniumnya dengan imbalan pencabutan sanksi-sanksi ekonomi.Namun pada 2018 Presiden Donald Trump secara sepihak menarik AS dari perjanjian itu. Langkah Trump itu meningkatkan ketegangan di Timur Tengah dan memicu serangkaian serangan dan insiden.

Presiden Joe Biden mengatakan ia bersedia kembali pada perjanjian lama itu, tetapi sejauh ini pembicaraan tidak langsung belum membuahkan hasil (em/jm)/Associated Press/voaindonesia.com. []

Program Nuklir Iran Akan Perkaya Uranium Sampai 20%

Israel Dituding Iran Pelaku Sabotase Fasilitas Nuklir Natanz

Prancis dan Jerman Desak Iran Kembali ke Perundingan Nuklir

Menlu Amerika dan 3 Menlu Eropa Bahas Isu Nuklir Iran

Berita terkait
Prancis dan Jerman Desak Iran Kembali ke Perundingan Nuklir
Prancis dan Jerman desak Iran untuk segera kembali ke perundingan nuklir, setelah jeda dalam pembicaraan menyusul pemilu di Iran
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.