Iran Diperkirakan Jadi Fokus Pertemuan Biden dan Bennett

PM Bennett diperkirakan akan dorong Presiden Biden, untuk bersikap keras terhadap Iran dalam pertemuan pertama kedua pemimpin tersebut
Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, dan Presiden AS, Joe Biden, dijadwalkan akan bertemu pada Kamis, 26 Agustus 2021 (Foto: voaindonesia.com/VOA)

Jakarta – Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, diperkirakan akan mendorong Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, untuk bersikap keras terhadap Iran dalam pertemuan pertama kedua pemimpin tersebut pada Kamis, 26 Agustus 2021.

Bennett, yang terpilih untuk menjabat dua bulan lalu, melakukan kunjungan pertamanya di Washington DC pada minggu ini. Sebelum bertolak dari Israel, Bennett menegaskan kembali bahwa ia akan mendorong Biden untuk bersikap keras terhadap Iran.

“Saya akan mengatakan pada Presiden Biden bahwa inilah saatnya untuk menghentikan Iran .... tidak memberi mereka garis hidup dalam bentuk masuk kembali ke perjanjian nuklir yang sudah kedaluarsa,” ujar Bennett, 22 Agustus 2021.

Perjanjian nuklir 2015 mencabut sanksi ekonomi terhadap Iran sebagai imbalan atas sikap Iran mengamati batasan program nuklirnya secara ketat. Presiden Joe Biden telah menawarkan Iran untuk kembali bergabung dalam perjanjian jika mematuhi ketentuan yang ada secara penuh. Namun perundingan di Wina, Austria, dua bulan lalu tidak membuat banyak kemajuan.

Baik Bennett maupun Biden mengatakan mereka berharap dapat mengatur ulang keseimbangan antara kedua pemerintah. Pendahulu Bennett, Benjamin Netanyahu, secara terbuka mendukung mantan presiden Donald Trump.

Beberapa saat sebelum berangkat ke Amerika, Bennett pada Selasa, 23 Agustus 2021, mengatakan kepada wartawan bahwa ia berharap akan membawa “spirit kerja sama yang baru” dari Israel ke Amerika.

Menlu AS Antony BlinkenMenteri Luar Negeri AS, Antony Blinken (Foto: voaindonesia.com/AP)

Awal tahun ini, hanya beberapa minggu setelah Bennett menjabat, Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid dan Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken melangsungkan pertemuan di Roma.

Sebelum pertemuan itu Lapid mengakui bahwa “dalam beberapa tahun terakhir, ada kesalahan yang dibuat” dalam hubungan kedua negara, di mana Netanyahu menyelaraskan dirinya dengan Trump dan faksi Republik di Kongres, dan kadang-kadang mengesampingkan hubungan dekat dengan pejabat-pejabat Partai Demokrat.

“Sikap bipartisan Israel merugikan,” ujar Lapid. “Kami akan memperbaiki kesalahan-kesalahan itu bersama.”

Langkah pemerintah Trump yang paling dikenal adalah memindahkan Kedutaan Besar Amerika dari Tel Aviv ke Yerusalem, langkah yang dikecam Biden tetapi belum mengatakan apakah akan mengubahnya atau tidak. Di masa lalu, ia pernah mengusulkan untuk membuka kantor konsulat Amerika di Yerusalem Timur untuk terlibat dengan warga Palestina. (em/ah)/voaindonesia.com. []


Baca juga: Israel Buka Kedutaan Besar di Uni Emirat Arab

Baca juga: Warga Arab dan Yahudi di Israel Berjuang Agar Saling Percaya

Baca juga: Israel Sepakat Gencatan Senjata di Gaza Dengan Hamas

Baca juga: Amerika Dukung Gencatan Senjata Antara Israel dan Hamas

Berita terkait
Menhan Amerika Kunjungi Pangkalan AU di Israel
Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Lloyd Austin, Senin, 12 April 2021, mengunjungi sebuah pangkalan Angkatan Udara Israel
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.