Intip Asyiknya Petani Ngobrol Bareng Jokowi di Pinggir Sawah

Gerombolan petani mengerubungi Presiden Joko Widodo, Sabtu (19/1). Mereka terlibat bincang santai diiringi udara pagi yang sejuk.
Presiden Jokowi disambut antusias masyarakat saat berkunjung ke Stasiun KA Cibatu, Garut, Jabar, Jumat (18/1) siang. (Foto: Deny S/Humas Setkab)

Garut, (Tagar 19/1/2019) - Di pinggir pematang sawah. Gerombolan petani mengerubungi Presiden Joko Widodo, Sabtu (19/1). Mereka terlibat bincang santai diiringi udara pagi yang sejuk.

Obrolan antara Jokowi dengan para petani itu berlangsung di persawahan kawasan Desa Cisaat, Leuwigoong, Garut, Jawa Barat sekitar pukul 08.00 WIB.

Kedatangan Jokowi, dilaporkan Antara, juga bagian rangkaian agenda meninjau Gerakan Mengawal Musim Tanam Oktober-Maret 2017/2019 dan Kewirausahaan Pertanian.

Di lokasi acara yang terletak di sebuah sekolah SD dan di tepi persawahan yang luas, Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo kemudian meninjau produk-produk petani yang telah dipasarkan melalui Bumdes Shop, BUMN Shop, dan Perta Shop.

Di lokasi yang sama sudah hadir masyarakat setempat yang berkerumun untuk menyaksikan kunjungan Jokowi. Sejumlah petani di sekitar lokasi ada juga yang tetap di ladang tak bisa meninggalkan rutinitasnya demi kesuburan tanaman.

Setelah meninjau pameran produk, Jokowi kemudian menuju tepian sawah, berjongkok di pematang, lalu mengobrol dengan petani yang sedang bertanam padi.

Selama sekitar 10 menit, Jokowi berinteraksi dengan para petani, ia kemudian menyampaikan pidato dan pesan-pesan agar petani bisa mengembangkan diri melalui kewirausahaan pertanian.

Jokowi saat berpidato juga memanggil dua petani, yakni satu orang petani yang telah mendapatkan KUR dan seorang lainnya adalah petani yang baru akan dan ingin mengakses KUR.

Asep, warga Kampung Muara Hilir berkesempatan untuk maju dan mengaku sudah mendapatkan KUR sebesar Rp3 juta.

Presiden menanyakan peruntukan dana tersebut, dan Asep menjawab seluruhnya digunakan untuk kepentingan produksi pertanian.

"Kalau dapat KUR, saya titip ya, jangan dipakai pinjaman KUR untuk beli baju, beli jaket, atau motor. Hati-hati, enggak bisa mengembalikan. Pinjam KUR itu gunakan seluruhnya untuk menutup biaya-biaya ongkos produksi. Seperti tadi yang disampaikan Pak Asep, bisa untuk ongkos tanam pekerja, bisa untuk beli pupuk, bisa untuk beli bibit," katanya.

Asep mengaku saat musim panen yakin bisa mengembalikan pinjaman itu karena biasanya mendapat Rp10 juta dari hasil tanam padinya.

Sementara warga lain Eli Yulianti juga berkesempatan berdialog dengan Presiden.

Meski belum mendapatkan pinjaman, ia ingin mengakses KUR sebesar Rp 5 juta untuk kepentingan mengolah sawah.

Jokowi berpesan kepada para petani agar mengkalkulasi dengan matang saat akan meminjam uang ke bank.

"Saya titip seluruh petani, kalau mau pinjam ke bank tolong kita sudah punya itung-itungan. Saya titip, satu saja, kalau mau pinjam ke bank tolong dihitung dan penggunaannya jangan keluar dari ongkos-ongkos yang berkaitan dengan sawah dan padi yang mau kita tanam," katanya.

Apalagi ia melihat di Kabupaten Garut menurut dia banyak kesempatan yang bisa digali.

"Bisa tanam padi, bisa tanam jagung, tadi saya lihat juga ada yang menanam jeruk dan berhasil. Saya kira bagus sekali. Tanaman itu tidak harus hanya padi saja," katanya.

Pada kesempatan itu Jokowi didampingi Menteri BUMN Rini Soewandi, Mensos Agus Gumiwang, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil.

Berita terkait
0
Cara Minum Teh Agar Terhindar dari Penyakit Kanker
Cara minum teh bisa berujung masalah serius yaitu terkena penyakit kanker kerongkongan. Berikut cara minum teh yang aman.