InterContinental Hotels Group Incar Pemulihan China Terkait dengan Pandemi Covid-19

Rencana IHG itu dimasukkan dalam laporan pendapatan yang mengungkapkan lonjakan laba bersih 41 persen tahun lalu menjadi 375 juta dolar AS
Ilustrasi - InterContinental Hotels Group (IHG) mengungkapkan lonjakan laba bersih 41 persen tahun lalu menjadi 375 juta dolar AS. (Foto: voaindonesia.com/REUTERS/Dado Ruvic)

TAGAR.id, Jakarta - InterContinental Hotels Group (IHG), Selasa, 21 Februari 2023, mengincar pemulihan China lebih jauh, sementara China membuka diri kembali setelah menutup wilayahnya secara ketat terkait dengan pandemi Covid-19.

Rencana IHG itu dimasukkan dalam laporan pendapatan yang mengungkapkan lonjakan laba bersih 41 persen tahun lalu menjadi 375 juta dolar AS sementara pasar-pasar di negara-negara lain dibuka.

Grup hotel yang mencakup Crowne Plaza dan Holiday Inn ini menambahkan bahwa pendapatan tumbuh 34 persen menjadi 3,9 miliar dolar AS.

"Melihat ke tahun 2023, meski ada ketidakpastian ekonomi, kami memperkirakan permintaan rekreasi yang kuat akan terus berlanjut di banyak pasar, bersamaan dengan kembalinya bisnis dan perjalanan grup serta pembukaan kembali China yang sedang berlangsung," kata kepala eksekutif IHG Keith Barr.

Saham IHG turun 1,5 persen dalam perdagangan Selasa, 21 Februari 2023, sore, di London.

"Meskipun grup hotel ini mendapat manfaat dari munculnya permintaan pasca pandemi tahun lalu ...., IHG seperti banyak bisnis lainnya telah berjuang menghadapi tekanan biaya" yang disebabkan oleh inflasi yang sangat tinggi,” kata Victoria Scholar, kepala investasi di Interactive Investor.

"Ke depannya, pembukaan kembali ekonomi China dengan maskapai penerbangan melanjutkan kembali perjalanan ke negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia ini, bisa membantu meningkatkan permintaan" lanjut Scholar. (my/ka)/AFP/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Jokowi: Pemulihan Ekonomi RI Tercepat Setelah China
Presiden Jokowi mengatakan Indonesia diproyeksikan masuk dalam kelompok negara dengan pemulihan ekonomi tercepat, setelah China