Insiden Penolakan Ustadz Abdul Somad, MUI: Dapat Picu Kesalahpahaman

Insiden penolakan Ustadz Abdul Somad, MUI sebut dapat picu kesalahpahaman. "Kami khawatir itu dapat mengganggu harmoni kehidupan umat beragama," kata Zainut.
Ustadz Abdul Somad. (Foto: YouTube)

Jakarta, (Tagar 9/12/2017) – Insiden penolakan Ustadz Abdul Somad di Bali oleh sejumlah anggota ormas dapat memicu kesalahpahaman yang lebih parah jika tidak diatasi dengan baik, demikian diungkapkan Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Zainut Tauhid Saadi.

"Kami khawatir hal tersebut menjadi preseden yang kurang baik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, karena dapat menimbulkan kesalahpahaman dan dapat mengganggu harmoni kehidupan umat beragama di Indonesia," kata Zainut di Jakarta, Sabtu (9/12).

Zainut menyesalkan kejadian yang menimpa Abdul Shomad itu. Menurutnya, seharusnya hal itu tidak perlu terjadi jika masyarakat mengedepankan semangat musyawarah, persaudaraan, dan toleransi.

Apapun alasannya, menurut dia, tindakan sekelompok orang tersebut tidak dibenarkan karena melanggar hak asasi dan termasuk bentuk persekusi yang dilarang oleh undang-undang.

"Di negara yang berdasarkan Pancasila setiap warga negara diberikan jaminan perlindungan hak asasi oleh negara dalam melaksanakan kewajiban agamanya sepanjang tidak bertentangan dengan konstitusi dan peraturan perundang-undangan," kata dia.

"MUI mengimbau kepada masyarakat luas utamanya umat Islam untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi yang bernada SARA dan mengadu domba antarumat beragama," pintanya.

MUI, kata dia, mengajak semua pemimpin umat beragama untuk bergandengan tangan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila agar Negara Indonesia selamat dari ujian, cobaan dan berbagai ancaman perpecahan.

Sebelumnya diberitakan, Abdul Somad sempat mendapatkan protes dari sejumlah unsur masyarakat karena saat akan melakukan safari dakwah di Denpasar.

Penolakan tersebut diduga karena kabar hoax yang tersebar di tengah masyarakat sehingga memicu penolakan.

Setelah ada mediasi, Abdul Somad dapat melanjutkan dakwahnya di Bali. (ant/yps)

Berita terkait