Ini Syarat Ikut Vaksin Massal di GBK

Ia menyebutkan pada vaksinasi Covid-19 massal tersebut pihaknya masih menggunakan vaksin jenis Sinovac.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau kegiatan vaksinasi massal di Stadion GBK Senayan. (Foto: Tagar/PMJ).

Jakarta - Vaksinasi Covid-19 massal di Stadion GBK Senayan terbuka untuk warga yang memiliki KTP DKI Jakarta maupun orang yang KTP daerah namun berdomisili atau bekerja di Jakarta.

Hal itu disampaikan Pangdam Jaya Mayjen TNI Mulyo Aji di Stadion GBK Senayan Jakarta, Minggu, 4 Juli 2021.

"Orang Jakarta itu ada yang bukan KTP Jakarta tapi tinggal di Jakarta. semua yang ada di Jakarta baik yang tidak ber-KTP Jakarta atau ber-KTP Jakarta semuanya yang ada disekitar Jakarta tapi tinggal di Jakarta, bekerja di Jakarta akan kita vaksin," ujarnya.


Orang Jakarta itu ada yang bukan KTP Jakarta tapi tinggal di Jakarta.


Ia menyebutkan pada vaksinasi Covid-19 massal tersebut pihaknya masih menggunakan vaksin jenis Sinovac. Namun ketersediaannya sangat dinamis dan pihaknya tidak membedakan penggunaan vaksin jenis tertentu di lapangan.

"Untuk masyarakat yang sudah berusia 12 tahun ke atas silakan di vaksinasi disini. Karena ini adalah sentral vaksinasi di DKI Jakarta dengan kapasitas maksimal 25 ribu orang dapat di vaksin setiap hari (di akhir pekan)," katanya. []

Baca Juga: BPOM: Vaksin Moderna Belum Bisa Dipakai untuk Anak

Berita terkait
Amerika Sumbang 2,5 Juta Dosis Vaksin Covid-19 untuk Pakistan
AS mengirim sejumlah 2,5 juta dosis vaksin virus corona (Covid-19) produksi Moderna ke Pakistan hari Jumat, 2 Juli 2021
Kapolri Targetkan 20 Ribu Warga Divaksin di GBK
Kapolri berharap target pencapaian kekebalan kelompok atau Herd Immunity dapat segera terwujud.
India Kebanjiran Obat dan Vaksin Covid-19 Palsu
India sebagai negara padat penduduk di Asia Selatan mencatat lonjakan angka vaksin palsu yang beredar di masyarakat
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.