Ini Penyebab Banjir Bandang di Bantaeng

Banjir bandang yang melanda Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan disebabkan air sungai yang meluap serta cek dam Balang Sikuyu jebol.
Penampungan air cek dam Balang Sikuyu jebol, salah satu penyebab banjir bandang di Bantaeng. (Foto: Tagar/Fitriani Aulia Rizka)

Bantaeng - Banjir bandang yang melanda Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan disebabkan air sungai yang meluap serta cek dam Balang Sikuyu jebol. Hal tersebut dikatakan Wakil Bupati Bantaeng, Sahabuddin saat ditemui di lokasi evakuasi warga di salah satu titik yang terkena banjir, Sabtu, 13 Juni 2020.

"Saya lihat ada dua titik yang menjadi penyebab, diantaranya air yang mengalir dari hulu di Sinoa dan sisi barat cek dam yang jebol," kata Sahabuddin.

Dia menambahkan, beberapa waktu lalu pihak pemerintah sudah meminta untuk dilakukan pengerukan di cek dam, namun hasilnya tidak maksimal.

Saya lihat ada dua titik yang menjadi penyebab, diantaranya air yang mengalir dari hulu di Sinoa dan sisi barat cek dam yang jebol.

Ia menyebutkan beberapa titik yang paling parah terkena dampak banjir akibat hujan deras di hulu diantaranya kelurahan Pallantikang, Tappajeng, Bonto Atu, Bonto Rita dan Bonto Sunggu.

"Kelima titik ini yang saya lihat paling terkena dampak, pemerintah bersama Kapolres dan Dandim langsung ke lokasi menyaksikan proses evakuasi warga," tambahnya.

Saat ini pemerintah sedang mengupayakan untuk bisa cepat tanggap karena kondisi pengungsi yang berada di masjid-masjid butuh penanganan cepat.

"Kita semua harus bergerak, baik Lurah, Camat semua diimbau untuk cepat tanggap memperhatikan para warga, yang paling dibutuhkan saat ini adalah makanan dan pakaian," kata Sahabuddin.

Berdasarkan data yang dihimpun, proses evakuasi tidak bisa dilakukan dengan cepat karena keterbatasan sarana dan prasarana yang digunakan oleh petugas.

"Kita sangat terbatas di bagian sarana dan prasarana untuk mengangkut barang-barang berat, atau para warga yang terjebak," kata Sahabuddin.

Menurut kesaksian warga, Sherly, kejadian yang secara tiba-tiba itu membuatnya syok. Karena sama sekali tidak ada tanda-tanda akan terjadinya banjir.

"Tidak ada kesempatan untuk angkat barang, biasanya kalau banjir datang sedikit demi sedikit naiknya, kali ini tidak. Air langsung masuk setinggi pinggang orang dewasa dan terus bertambah," tutur Sherly.

Ia merasa cukup kerepotan setelah air surut. Karena banjir tersebut menyisakan lumpur yang sangat tebal dan susah dibersihkan.

"Ya bagaimana mau dibersihkan tidak ada air bersih, air tidak mengalir sementara lumpurnya banyak sekali," katanya. []

Berita terkait:

Berita terkait
Tingkah Aneh Pecandu Drakor di Bantaeng Sulawesi Selatan
Orang-orang kok suka banget nonton drakor. Gue jadi penasaran. Nontonnya di mana deh ya. Kisah perempuan-perempuan di Bantaeng tergila-gila drakor.
Konsep New Normal Bantaeng dan Kepanikan Warga
New normal di Bantaeng disambut reaksi beragam. Pemerintah bersemangat kembali membuka pariwisata, sebagiannya warganya justru masih khawatir.
Tiga Perempuan Bantaeng Ditahan Kejari, Ini Kasusnya
Terlibat kasus pengerusakan satu unit kendaraan roda dua (motor) dan satu unit kendaraan roda empat (mobil), tiga perempuan di Bantaeng ditahan.
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)