Maros - Warga di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan memanfaatkan lahan kosong dengan luar 30 are untuk menanam sejumlah tanaman obat keluarga. Selain untuk konsumsi pribadi, selama pandemi Covid-19 tanaman obat juga diperjual belikan.
“Selama pandemi Covid-19 peminat tanaman obat tradisional ini semakin banyak peminatnya. Dulu hanya dikonsumsi untuk keluarga tapi sekarang banyak dicari orang lantaran banyaknya peminat yang meyakini mampu meningkatkan daya tahan tubuh,” kata Sofyan salah seorang warga, Senin, 10 Agustus 2020.
Konsumsi kumis kucing yang cukup bisa mencegah terjadinya berbagai gangguan kesehatan.
“Memulai menanam obat tradisional ini sudah sekitar beberapa tahun lalu, jauh sebelum adanya Covid-19. Setelah ada Covid-19 tanamannya lebih gencar dilakukan karena permintaan dari masyarakat juga terus meningkat,” jelasnya.Lebih lanjut, tanaman obat yang ditanam sendiri tidak hanya satu jenis saja, akan tetapi berbagai jenis tanaman obat seperti berbagai jenis jahe, temu putih, kumis kucing dan lainnya.
“Memulai menanam obat tradisional ini sudah sekitar beberapa tahun lalu, jauh sebelum adanya Covid-19. Setelah ada Covid-19 tanamannya lebih gencar dilakukan karena permintaan dari masyarakat juga terus meningkat,” jelasnya.
Sofyan mengatakan, salah satu jenis yang banyak dicari adalah jenis kumis kucing dimana tanaman ini bermanfaat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Ini tidak lepas dari cara kerjanya yang menghambat pertumbuhan bakteri-bakteri jahat yang bisa mengganggu fungsi imun.
“Konsumsi kumis kucing yang cukup bisa mencegah terjadinya berbagai gangguan kesehatan dan juga untuk meningkatkan daya tahan tubuh,” ujarnya.
Selama pandemi, jumlah penjualan meningkat. Bahkan rata-rata perbulannya bisa menghasilkan keuntungan hingga jutaan. []