Ini Alasan Saksi Prabowo Menolak Pilpres di Sumut

Saksi pasangan Prabowo-Sandiaga menolak hasil rekapitulasi suara Pilpres 2019 dengan alasan terjadi banyak kecurangan
Saksi Prabowo-Sandiaga (memakai baju kemeja berlengan panjang) ketika hendak meninggalkan ruangan rapat pleno, Minggu 19 Mei 2019. (Foto: Tagar/Reza Pahlevi)

Medan - Saksi pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menolak hasil rekapitulasi suara Pilpres 2019 dengan alasan terjadi banyak kecurangan.

Dedi Arpan Sinaga selaku saksi pasangan nomor urut 02 menghadiri rapat pleno KPU Sumut pada Minggu 19 Mei 2019 malam. Salah satu alasan dia menolak lantaran proses rekapitulasi yang berlangsung hingga satu bulan.

"Kami dari saksi paslon 02 menolak secara keseluruhan hasil pemilu, karena banyak kami temukan kecurangan. Seharusnya rekapitulasi selesai minimal 16 hari, tapi kenyataannya sudah lebih satu bulan rekap belum juga selesai. Lalu banyak DAA1 yang terpapar, penyelenggara tidak tahu, selain itu DPK pada TPS 18 dan 21 Kelurahan Cinta Damai, Kecamatan Helvetia yang jumlahnya sangat mencurigakan. Untuk itu, kami menolak," ujar Dedi Arpan sambil meninggalkan lokasi rapat pleno.

Soal keberatan dari saksi pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ketua KPU Sumut Yulhasni mengatakan bahwa itu merupakan hak dari setiap warga negara.

Sebelumnya, KPU Sumut sudah menyelesaikan proses rekapitulasi semua hasil pemilihan di Sumut termasuk untuk hasil Pilpres 2019.

Yulhasni membenarkan penghitungan suara tingkat provinsi untuk pemilihan presiden dan wakil presiden (PPWP) sudah selesai dilakukan.

"Rekapitulasi penghitungan suara untuk PPWP tingkat Sumut telah disahkan. Nantinya KPU pusat yang akan mengumumkan siapa yang menang," ujarnya.

Data diperoleh, pasangan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin unggul dari pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Sumatera Utara (Sumut) pada Pilpres 2019. Selisih angka juga sangat jauh, berkisar 348.729 suara.

Dari 33 kabupaten dan kota yang ada di Sumut, total 7.524.301 suara yang sah, pasangan nomor urut 01 berhasil mendapatkan suara sebanyak 3.936.515 dan nomor urut 02 mendapatkan suara 3.587.786. Jadi antara kedua paslon terjadi selisih 348.729 suara. [] 

Baca juga:

Berita terkait
0
Yang Harus Dilakukan Karyawan Holywings Menurut Wagub DKI
Setelah 12 outlet Holywings dicabut izinnya, serentak 3.000 karyawannya kehilangan pekerjaan. Ini yang harus mereka lakukan menurut Wagub DKI.