Ini Alasan KPU Makassar Sosialisasikan Pendidikan Pemilih untuk Milenial

KPU Makassar memberikan sosialisasi pendidikan pemilih untuk milenial.
Endang Sari, Koordinator Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, SDM dan Partisipasi Pemilih KPU Kota Makassar. (Foto: Tagar/Rio Anthony)

Makassar, (Tagar 20/3/2019) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar, gencar melakukan sosialisasi terhadap kaum milenial untuk cermat menggunakan media sosial, apalagi jaman sekarang hampir 90% anak-anak muda menggunakan gadget.

"Milenial itu anak kandung media sosial, paling terbiasa dengan gadget, karena hampir 24 jam mereka tidak terpisahkan dari gadget, maka, yang paling penting dilakukan oleh mereka adalah kecerdasan di dalam memilah berita, apakah di retweet, diteruskan, dikomentari atau disebarkan, karena hoaks itu di media sosial sudah banyak sekali beredar," ujar Endang Sari selaku Koordinator Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, SDM dan Partisipasi Pemilih KPU Kota Makassar saat menghadiri sosialisasi Pemilu 2019 di Kampus Unhas, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (20/3).

Untuk menangkal banyaknya hoaks yang beredar dengan literasi politik bagi kaum milenial penting untuk dilakukan.

"Mereka harus paham Patologi sosial itu seperti apa, sehingga kemudian mereka bisa mengidentifikasi ketika ada berita, maka itu apakah dampaknya politis. Apakah informasi tersebut disampaikan oleh pihak yang ingin menyudutkan kandidat lain dengan motif kampanye hitam, ataukah itu sekedar kampanye negatif, mereka harus paham itu," jelas Endang.

Ketika kaum milenial ini menyebarkan kampanye hitam, berarti mereka termasuk yang menyebarkan hoaks dan fitnah. Oleh karena itu, usaha yang dilakukan KPU Kota Makassar adalah dengan gencar melakukan pendidikan pemilih.

"Kita harus gencar melakukan pendidikan pemilih, mau tidak mau, adik-adik harus diajak untuk membaca dan diajak untuk melek politik. Tapi yang paling penting itu semua, adik-adik harus selalu membaca, itu sangat penting," terangnya.

Endang mengatakan, KPU Makassar mempunyai relawan demokrasi. Mereka yang bekerja untuk mensosialisasikan dan memberi pendidikan terhadap pemilih pemula

"Ada 55 orang relawan dari KPU Makassar, mereka itu adalah reprepentasi dari 11 basis. Mereka membantu KPU Makassar untuk mensosialisasikan pendidikan pemilih, walaupun di internalnya KPU Kota mempunyai jejaring yang banyak di masyarakat untuk kemudian melakukan pendidikan pemilu," pungkas Endang.[]

Berita terkait
0
Presiden Jokowi Akan Hadiri KTT G7 serta Temui Pemimpin Rusia dan Ukraina
Negara pertama yang akan dikunjungi Presiden adalah Jerman untuk memenuhi undangan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7