Jakarta - Striker Antoine Griezmann akhirnya mengucapkan salam perpisahan kepada suporter Atletico Madrid. Dirinya pun bergabung dengan Barcelona yang menebus klausul buy-out sebesar 120 juta euro atau Rp 1,9 triliun.
Perekrutan Griezmann dinilai mengejutkan karena Barca tak hendak menambah pemain depan. Apalagi, Barca terfokus menyelesaikan transfer kapten Ajax Amsterdam Matthijs de Ligt. Namun di tengah negosiasi dengan Ajax terkait transfer De Ligt, Barca pun merogoh kocek lebih dalam untuk menebus Griezmann.
Hal yang mengejutkan karena Barca hanya sesekali memboyong pemain yang usianya sudah di atas 27. Hanya presiden klub, Josep Bartomeu menyatakan sesekali Barca perlu mendatangkan pemain senior seperti Griezmann yang sudah pasti sarat pengalaman.
"Kami tidak hanya mendatangkan pemain muda, tetapi bisa juga mereka yang berusia 27, 28 atau bahkan 29," kata Bartomeu kepada daily mail.
Upaya mendatangkan striker Prancis ini bukannya tanpa alasan. Kegagalan Barca di Liga Champions menjadi alasan kuat Barca untuk melakukan pembenahan. Pasalnya trio lini depan Blaugrana dinilai kurang memuaskan karena hanya mengandalkan Lionel Messi dan Luis Suarez.
Sementara, Philippe Coutinho gagal menunjukkan performa terbaik. Bahkan Coutinho direncanakan dipinjamkan ke Espanyol bila tidak ada klub yang berminat pada dia. Selain Coutinho, Barca masih memiliki bintang muda, Ousmane Dembele. Persoalannya, Dembele kurang konsisten meski punya kecepatan dan kedua kakinya cukup hidup.
Kekalahan telak 0-4 dari Liverpool di semifinal kedua Liga Champions menjadi bukti sahih lini depan Barca masih bermasalah, terutama bila Messi dan Suarez gagal mengeksplorasi kemampuan terbaiknya karena bisa dimatikan para bek Liverpool.
Griezmann bisa menjadi solusi. Kehadirannya akan mengulang kejayaan trio Messi-Suarez-Neymar yang mengantarkan Barca meraih treble musim 2015. Griezmann sudah terbukti keampuhannya di lini depan.
Dia juga sarat pengalaman karena pernah memenangi Liga Europa, Piala Super UEFA dan Supercopa de Espana. Griezmann turut membawa Prancis menjadi juara dunia 2018.
Kehadiran striker yang sudah lima tahun membela Atletico ini menjadikan Barca akan lebih mudah berganti skema permainan. Dengan pakem 4-3-3, tim bisa berubah menjadi 4-4-2- atau 4-3-1-2 yang menempatkan Messi di belakang Suarez dan Griezmann. []
Baca juga:
- Barca Ingin Suporter Dukung di Final Copa del Rey
- Suporter Desak Mundur, Pelatih Barcelona Bergeming
- Pelatih Barcelona Dapat Dukungan dari Pemain
- Tragedi Roma dan Barcelona Gagal Karena Gol Mudah
