Jakarta - Dilema bagi AC Milan saat membawa kembali Striker Zlatan Ibrahimovic ke San Siro. Kehadirannya membuat striker Krzysztof Piatek tersingkir sehingga dia ingin meninggalkan Milan. Piatek berharap mendapat tempat reguler di tim agar bisa bermain di EURO 2020.
Kedatangan Ibrahimovic memang sedikit banyak memulihkan kondisi Milan. Kepercayaan diri pemain seakan terdongkrak karena faktor Ibra, sapaannya. Bahkan pelatih Stefani Pioli menyebutnya sebagai 'kiriman dari Tuhan'.
Sejak kedatangan eks pemain Barcelona dan juga Inter Milan ini, Milan seperti mengalami kebangkitan. Mereka tak terkalahkan sejak ada Ibrahimovic dan kini menapak ke peringkat delapan.
Bila tidak mendapat tempat di Milan, dia dengan senang hati pindah ke klub mana pun asal bisa tetap bermain
Hanya, kehadiran pemain yang pernah menjadi bagian sukses dari Juventus ini memang mengorbankan pemain lain. Ya, Piatek akhirnya harus rela dibangkucadangkan. Dengan skema 4-4-2 yang dimainkan Pioli, Piatek terpaksa duduk di bench. Pasalnya, duet Ibra dan Rafael Leao. Selain itu masih ada Ante Rebic dan Suso.
Apalagi, performa striker asal Polandia ini mengalami penurunan. Musim ini, Piatek baru mencetak lima gol dari 19 penampilan bersama Rossoneri.
Ini yang menjadikan Piatek ingin meninggalkan Milan. Sebelumnya, pemain berusia 24 ini disebut-sebut akan bergabung dengan Tottenham Hotspur. Bahkan Piatek sudah menjalani tes medis. Namun kepindahannya gagal karena klub London utara itu hanya ingin meminjam dia sampai akhir musim.
Milan menolak permintaan itu. Demikian pula tawaran dari Atletico Madrid yang ingin meminjam Piatek. Milan hanya melepas pemain kepada klub yang bersedia membelinya. Mereka juga sudah mematok harga 35 juta euro atau Rp 524,5 miliar untuk penjualan Piatek.
Menurut ayahnya, Wladyslaw Piatek, sang pemain ingin pergi agar bisa bermain secara reguler. Pasalnya Piatek berharap dalam kondisi terbaik saat saat berlaga di EURO 2020.
"Kris ingin tetap dalam kondisi terbaik saat bermain untuk Polandia di EURO 2020. Ini berarti, dia tak ingin duduk di bangku cadangan tetapi ingin bermain secara reguler," kata Wladyslaw kepada harian Sportowefakty yang dikutip Football Italia.
"Bila tidak mendapat tempat di Milan, dia dengan senang hati pindah ke klub mana pun asal bisa tetap bermain. Saat ini, dia sudah masuk busa transfer Januari. Tidak hanya dia tetapi juga Lucas Paqueta, Suso dan Hakan Calhanoglu," ujarnya.
Piatek senior menuturkan bila banyak klub yang mengajukan tawaran peminjaman anaknya. Namun Milan lebih memilih menjualnya agar bisa mendapatkan pemain baru.
"Milan ingin menjualnya langsung untuk mendapatkan dana seperti saat mereka membelinya dari Genoa tahun lalu. Milan ingin memanfaatkan uang tersebut untuk melakukan investasi dengan membeli pemain lain," ucap dia.
Piatek menunjukkan ketajamannya saat masih bermain di Genoa. Hanya selama paruh pertama musim 2018-19, dia sudah mencetak 19 gol selama 21 pertandingan. Ketajamannya membuat Milan tertarik merekrut Piatek.
Namun torehan golnya menurun saat membela Rossoneri. Dia hanya mencetak 16 gol selama 40 pertandingan. Musim ini ketajaman Piatek kian menurun.
"Saya belajar dari kesalahan. Dan kini hanya masalah waktu saja saya akan kembali mencetak gol. Saya bisa melakukannya," ucap Piatek. []
