Inggris Siap Tampung Puluhan Ribu Warga Afghanistan

Pemerintahan Inggris menargetkan sebanyak 5.000 warga Afghanistan akan diizinkan untuk tinggal di Inggris.
Warga Afghanistan berkerumun di landasan bandara Kabul pada 16 Agustus 2021, untuk melarikan diri dari negara itu saat Taliban menguasai Afghanistan setelah Presiden Ashraf Ghani meninggalkan negara itu. (Sayed Khodaiberdi Sadat - Anadolu Agency )

Jakarta - Britania Raya akan menerima 20.000 pengungsi Afghanistan dalam beberapa tahun yang akan datang. Hal tersebut direncanakan setelah Taliban yang berhasil mengambil alih negara tersebut.

Di bawah skema baru, yang diikuti dari program Inggris sebelumnya saat memukimkan kembali pengungsi dari Suriah, Perdana Menteri Inggris telah berjanji kepada ribuan masyarakat Afghanistan yang paling membutuhkan agar dipindahkan ke Inggris.

Pemerintahan Inggris menargetkan sebanyak 5.000 warga Afghanistan akan diizinkan untuk tinggal di Inggris.

Wanita dan anak-anak akan diprioritaskan. Para minoritas juga termasuk dalam daftar prioritas karena mereka adalah yang paling beresiko menjadi korban HAM dan kekerasan dari kelompok Taliban.

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, menungkapkan rencana tersebut kepada Presiden AS, Joe Biden pada Selasa, 17 Agustus malam.

Dilansir dari Skynews, Johnson dilaporkan menerima banyak masukan dari anggota parlemen konservatif untuk memberikan komitmen yang lebih besar lagi dalam menerima masyarakat Afghanistan di Inggris.

Perdana Menteri Inggris akan merencakanan sebuah diskusi dengan para pemimpin dunia lainnya dalam pertemuan virtual G7, untuk membahas sistem yang dapat dikembangkan untuk mengidentifikasi masyarkaat yang paling beresiko di Afghanistan. []

Berita terkait
Amerika Tidak Perkirakan Kemajuan Taliban Secepat Itu
Para pengecam mengatakan kepergian Amerika dapat menciptakan krisis kemanusiaan dan surga bagi ekstremis
Uni Eropa Desak Pendekatan Internasional Hadapi Taliban
Para pemimpin Eropa desak sebuah pendekatan yang bersatu dalam berhubungan dengan sebuah pemerintahan Taliban di Afghanistan
Kemlu RI Sebut Taliban Jamin Keamanan KBRI di Kabul
Kemlu Indonesia mengatakan sudah membuka komunikasi dengan Taliban, yang secara de facto kini menguasai Afghanistan
0
Rapid Test Covid-19 di Jerman Akan Dikenakan Biaya
Jerman akan mulai menarik bayaran untuk tes rapid Covid-19 yang sebelumnya gratis, kelompok yang rentan akan dikecualikan dari biaya tes