Inggris Khawatirkan Kekerasan di Hong Kong

Inggris mengkhawatirkan peningkatan kekerasan yang terjadi di Hong Kong
Pengunjuk rasa melompat ke dalam Universitas Politeknik Hong Kong (PolyU) saat gagal meninggalkan tempat setelah terkena gas airmata oleh polisi pada bentrokan di Hong Kong, China, Senin (18/11/2019). (Foto: Antara/REUTERS/ADNAN ABIDI)

Jakarta - Inggris mengkhawatirkan peningkatan kekerasan yang terjadi di Hong Kong dan mendesak otoritas agar menyetujui sebuah cara untuk mengatasi situasi kekerasan tersebut. Demikian kata juru bicara Perdana Menteri Boris Johnson.

"Kami masih sangat khawatir dengan situasi di Hong Kong serta eskalasi kekerasan antara massa dan aparat kepolisian. Kami terus mendesak semua pihak agar tetap tenang dan menahan diri serta mendukung hak untuk aksi protes damai," katanya, dikutip dari Antara, Senin, 18 November 2019.

"Kami yakin dialog politik merupakan satu-satunya jalan dan kami ingin menyaksikan otoritas Hong Kong menyetujui sebuah cara untuk menyelesaikan situasi tersebut," katanya []

Berita terkait
China: Jangan Campuri Urusan Hong Kong
Duta Besar China untuk London mengatakan negara asing termasuk Amerika Serikat dan Inggris, harus berhenti mencampuri urusan dalam negeri Hong Kong
Polisi Hong Kong Serbu Demonstran Pakai Gas Air Mata
Polisi Hong Kong menyerbu ke arah demonstran dengan menembakkan gas air mata saat mereka berusaha menyelamatkan diri.
Ibarat Penyedap, Hong Kong Terasa Hambar Tanpa Demo
Aksi demonstransi sudah menjadi pemandangan biasa di Hong Kong. Ibarat penyedap masakan, Hong Kong akan terasa hambar bila tak ada demo.
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)