London – Pemerintah Inggris menjanjikan paket bantuan senilai 700 juta pound atau hampir Rp 14 triliun bagi siswa untuk mengatasi ketertinggalan dalam pembelajaran. Pandemi virus corona (Covid-19) memaksa pemerintah menutup sebagian besar sekolah, terutama sekolah dasar dan menengah, mulai 5 Januari 2021 sebagai bagian dari lockdown atau karantina wilayah.
Berdasarkan laporan situs independen, worldometer, sampai tanggal 26 Februari 2021 jumlah kasus virus corona di Inggris mencapai 4.154.562 dengan 122.070 kematian. Inggris juga mendeteksi varian baru virus corona yang disebut lebih mudah menular dan lebih mematikan pula.
Sekolah-sekolah itu akan dibuka kembali pada 8 Maret 2021 berdasarkan rencana yang diumumkan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, pada Senin, 22 Februari 2021.
Suasana di salah satu sudut Kota London, Inggris, di masa pandemi virus corona (Foto: cndenglish.com).Kementerian Pendidikan Inggris mengatakan akan memperkenalkan 'Premi Pemulihan' yang akan menyasar siswa yang kurang mampu, di samping langkah-langkah lain, di tengah kekhawatiran bahwa mereka akan tidak naik kelas.
"Paket bantuan ini akan memberi dukungan penting kepada anak-anak dan remaja yang paling membutuhkan, memastikan setiap orang berkesempatan sama untuk memenuhi potensi mereka, apapun latar belakang mereka," kata Menteri Pendidikan Gavin Williamson (ka/lt)/voaindonesia.com. []
