TAGAR.id, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Amerika Serikat (AS), Janet Yellen, pada Minggu, 11 Desember 2022, memperkirakan inflasi AS akan turun secara substansial pada 2023, kecuali ada kejutan yang tidak terduga.
"Saya yakin pada akhir tahun depan kita akan melihat inflasi yang jauh lebih rendah jika tidak ada …. kejutan yang tidak terduga," katanya kepada stasiun TV AS, CBS. dalam sebuah wawancara yang dirilis pada Minggu, 11 Desember 2022.
Ditanya tentang kemungkinan resesi, mantan kepala Bank Sentral AS itu berkata, "Ada risiko resesi. Tapi .... itu tentu saja bukan, dalam pandangan saya, sesuatu yang akan menurunkan inflasi."

Komentar Menkeu Yellen disampaikan beberapa hari sebelum Bank Sentral diperkirakan akan memperlambat laju agresif kenaikan suku bunga yang telah diupayakannya tahun ini. Ketua Bank Sentral Jerome Powell telah menetapkan kenaikan suku bunga yang lebih kecil, hanya setengah poin, ke kisaran 4,25 persen hingga 4,5 persen. Sebelumnya suku bunga pernah mengalami empat kali kenaikan 0,75 persen berturut-turut pada tahun ini.
Yellen mengatakan kepada CBS bahwa pertumbuhan ekonomi melambat secara substansial, inflasi mereda dan ia tetap berharap bahwa pasar tenaga kerja akan tetap sehat.
Menkeu Yellen juga mengatakan bahwa dia berharap lonjakan inflasi yang terjadi tahun ini tidak akan lama dan mengatakan pemerintah AS telah memetik "banyak pelajaran" tentang perlunya membatasi inflasi setelah lonjakan harga tinggi pernah terjadi pada tahun 1970-an. (vm/rs)/Reuters/voaindonesia.com. []