Indonesia Terserah, Respon Kinerja Penanganan Covid-19

Tagar Indonesia Terserah merupakan respons masyarakat terhadap kinerja pemerintah terkait penanganan pandemi Covid-19.
Ilustrasi - Menggunakan internet dengan aman termasuk ketika bergaul di media sosial. (Foto: Pixabay/fancycrave1)

Jakarta - Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti menilai hashtag atau tagar 'Indonesia Terserah' merupakan respons masyarakat terhadap kinerja pemerintah terkait penanganan pandemi virus corona atau Covid-19 di Tanah Air.

Menurutnya, narasi 'Indonesia Terserah' yang viral di media sosial menghimpun semua keluh kesah, kekesalan, kebingungan, hingga bentuk kepasrahan masyarakat terkait pandemi virus corona yang terjadi saat ini.

"Tentu saja, nuansa emosi dari tagar ini bisa beragam. Dari yang sekedar kritik lunak bahkan mungkin sampai pada taraf kecewa sangat. Tagar ini menggambarkan sesuatu yang objektif dalam masyarakat," ujar Ray dalam keterangannya, Rabu, 20 Mei 2020.

Tagar 'Indonesia Terserah' viral setelah terjadinya kerumunan masyarakat saat penutupan gerai pertama McDonalds di Sarinah Jakarta Pusat, dan keramaian di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang pada Jumat, 15 Mei 2020.

Baca juga:

Banyak unggahan yang menggunakan tagar itu memperlihatkan gambar kepasrahan tenaga medis merespons sikap abai masyarakat terhadap protokoler penyebaran Covid-19. Begitu juga respons atas dipertanyakannya ketegasan pemerintah dalam menangani keramaian saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Ray menimbang, kinerja pemerintah dalam menangani Covid-19 antara ada dan tiada. Ada menurutnya, hanya ketika membuat aturan. Namun terlihat tidak ada, ketika berhubungan dengan pelaksanaan di lapangan.

"Banyak aturan, bahkan kadang saling tabrakan, tapi hampir semua aturan itu seperti tidak berwujud dalam realitasnya. Bukan saja karena publiknya yang mungkin kurang patuh, tapi tak jarang malah pokok soalnya adalah elit politik yang seperti tidak satu pandangan dan suara dalam menjalankan aturan yang dibuat," ucap dia.

Menurut dia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga ikut berpartisipasi dalam ketidakjelasan aturan yang dimaksud. Ray mencontohkan, di balik pernyataan tidak adanya relaksasi atau kelonggaran PSBB, ada penyampaian berbeda terkait mudik, transportasi, mall, hingga pasar.

"Akibatnya, makin banyak warga yang merasa bahwa pemerintah seperti tidak sedang menanggulangi covidnya dan ujung dari pandangan ini adalah sikap pasrah dan tidak peduli pada himbauan. Kepasrahan yang tidak peduli itulah yang tercermin dalam kata 'terserah'," tutur Ray. []

Berita terkait
KPK Bidik 4 Potensi Korupsi Penyaluran Bansos Covid-19
KPK membidik empat titik potensi korupsi dalam penyaluran bansos bagi masyarakat terdampak Covid-19 di Tanah Air.
Karyawan Swasta Dominasi Jalanan Jakarta Selama PSBB
Karyawan swasta mendominasi pengguna jalan di Jakarta selama diterapkannya masa PSBB.
Waktunya Redaksional Ketat ke Konten YouTuber Indonesia?
Apakah perlu redaksional ketat terhadap karya YouTuber Indonesia buntut dari sejumlah konten memperkeruh situasi pandemi Covid-19.
0
Komisi VIII DPR Optimis Sentra Kemensos Jadi Multilayanan yang Bisa Penuhi Kebutuhan Masyarakat
Anggota Komisi VIII optimis, transformasi fungsi Sentra Kemensos menjadi multilayanan akan semakin meningkatkan pemenuhan kebutuhan masyarakat.