Untuk Indonesia

Indonesia Negara Mobile First Country

Laporan State of eCommerce iPrice di akhir 2017, Indonesia memiliki pangsa trafik mobile tertinggi di Asia Tenggara.
Ilustrasi. (Foto: Pixabay)

Oleh: Dwi Arifin*

Revolusi Industri 4.0 sebuah era dimana telah mendorong inovasi-inovasi teknologi yang memberikan dampak disrupsi atau perubahan fundamental terhadap sebuah kehidupan masyarakat. Perubahan ini menjadikan sebuah peluang untuk dapat dikembangkan dengan penunjang kemudahan akses internet yang memadai.

Bahwasanya E-commerce sendiri berpotensi menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi baik skala domestik maupun global. Peran pemuda milenial sebagai pionir mencetuskan bisnis bisnis digital yang inovatif. Fakta menarik ini harus bisa dimanfaatkan dengan baik , para pemuda yang sudah terbiasa dengan pola hidup baru yang hampir semuanya serba digital harus dijadikan roda utama perekonomian sebuah negara.

Laporan State of eCommerce iPrice di akhir 2017 lalu menyatakan Indonesia merupakan negara yang memiliki pangsa trafik mobile tertinggi di Asia Tenggara, yakni sebesar 87% dari total trafik. Pertumbuhan e-commerce di Indonesia sudah bertumbuh dengan cepat: Rp 42,5 triliun (2015), Rp 69,8 triliun (2016), dan Rp 144,1 triliun (2018).  

Namun, ekonomi digital juga diprediksi dapat menjadi penyumbang 10% Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2025 mendatang. Selain itu, pemerintah juga menargetkan Indonesia dapat menjadi pusat ekonomi digital di ASEAN pada tahun 2020.

Diharapkan bahwa bidang industri ke depan dapat beralih ke arah digital, termasuk juga para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). UMKM harus go-digital agar dapat memotong rantai penjualan, dari produsen langsung kepada para konsumen. 

Para pelaku UMKM yang melakukan digitalisasi juga akan dapat mengenal langsung keadaan para customer-nya, dengan begitu para produsen akan belajar bagaimana memasarkan dan mengiklankan produknya dengan cara yang lebih efisien.

Mulai bergesernya pola perilaku belanja masyarakat, juga berdampak pada penjualan tiket. Selain di sektor transportasi, penjualan tiket untuk acara pertunjukan musik dan olahraga mulai banyak dijual secara online.

Masyarakat saat ini tidak hanya membeli gadget dan barang gaya hidup secara online, tapi sudah mulai membeli makanan, pulsa, membayar BPJS, serta tiket online, termasuk tiket pertandingan olahraga, konser dan bioskop.

Laporan terbaru eIQ bertajuk “Uncovering the Value of Indonesia’s Top Online Platforms” produk elektronik dan fesyen menjadi komoditas yang paling banyak. Dua kategori produk tersebut hampir merata kuat di platform e-commerce yang ada di Indonesia. Menyusul, namun belum begitu signifikan ialah bahan kebutuhan sehari-hari.

Beberapa hal yang dikeluhkan saat menggunakan platform e-commerce. Pertama soal waktu pengiriman yang sering kali lama. Sebenarnya untuk proses pengiriman tidak sepenuhnya dikontrol oleh penyedia platform e-commerce, melainkan pihak ketiga yang dipilih konsumen. Hanya saja mau tidak mau logistik memang menjadi salah satu dari bagian sistem terpenting dari jual beli online.

Kendala pengiriman barang yang membutuhkan waktu cukup lama, menjadi salah satu permasalahan e-commerce dalam dua tahun belakang. Kemunculan jasa transportasi online dengan fitur pengiriman barang pun menjadi solusi dari permasalahan ini. 

Kecepatan dan harga terjangkau dibanding jasa pengiriman logistik konvensional, menjadi alasan konsumen lebih memilih layanan pengiriman di hari yang sama (same day service delivery) serta satu hari (one-day service delivery). Namun, ini hanya berlaku untuk pengiriman dalam kota saja karena jasa pengiriman logistik konvensional masih menjadi pilihan untuk antarkota.

Dalam laporan yang ditulis Bain & Company terungkap, pertumbuhan konsumen layanan e-commerce di Asia Tenggara pada tahun 2016 lalu mencapai hingga 50% dengan total konsumen mencapai 200 juta orang. Besarnya minat pasar membeli dan melakukan transaksi layanan e-commerce disebutkan dalam laporan tersebut sebagai pasar yang “hiperaktif” untuk kawasan Asia Tenggara).

Di Indonesia sendiri tercatat rata-rata sekitar 5,1 orang memanfaatkan platform layanan e-commerce per tahunnya. Sementara untuk pilihan pembayaran paling banyak dimanfaatkan adalah pilihan Cash on Delivery (COD).

Makin besarnya jumlah pengguna low cost smartphone di kawasan Asia Tenggara (termasuk Indonesia) menjadi salah satu faktor pendukung, mengapa layanan e-commerce, on-demand platform dan lainnya, menjadi favorit digunakan setiap hari. 

Di Indonesia sendiri saat ini dikenal sebagai “mobile first country” di mana smartphone menjadi gadget rutin yang digunakan untuk bekerja, belanja hingga mencari hiburan.

Layanan terbesar yang paling banyak dimanfaatkan oleh konsumen di Asia Tenggara adalah, layanan pariwisata dan perjalanan wisata ($22 miliar), diikuti dengan layanan e-commerce ($15 miliar) dan media serta hiburan ($3 miliar), advertising ($2 miliar), transportasi ($2 miliar) dan yang terakhir adalah gaming ($2 miliar), disusul dengan social/messaging ($0,2 miliar). 

Tantangan yang dihadapi para pemain lokal adalah bagaimana strategi dalam mengambil potensi pasar mobile ini dapat dioptimalisasi menuju Indonesia Raja E-Commerce ASEAN.

*Penulis adalah Mahasiswa Ekonomi Pembangunan IPB

Berita terkait
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.