Indonesia Gagalkan Sembilan Rencana Teror

Sembilan rencana teror berhasil digagalkan sepanjang 2016-2017. Artinya secara kuantitas dan kualitas pencegahan terorisme Indonesia cukup mumpuni,
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius memberikan pengarahan dalam workshop Pencegahan Propaganda Radikal Terorisme di Dunia Maya Bersama Media OKP dan Ormas di Jakarta, Rabu (22/3) malam. Kegiatan tersebut untuk menyamakan persepsi terkait pencegahan paham radikal terorisme yang banyak tersebar di situs internet yang memuat konten propaganda. (Foto: Ant/Sigid Kurniawan)

Bandung, (Tagar 11/4/2017) – Sembilan rencana aksi teror berhasil digagalkan aparat keamanan sepanjang 2016-2017. “Ini menjadi bukti bahwa Indonesia mampu menangani masalah terorisme. Fakta ini diakui serta diapresiasi dunia,” kata Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Pol Hamidin saat membuka Pelatihan Duta Dunia Maya 2017 di Bandung, Jawa Barat, Senin (10/4) kemarin.

Hamidin menyebutkan, kasus mutakhir adalah dilumpuhkannya enam orang terduga teroris dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Tuban, Jawa Timur, Sabtu (8/4), setelah sehari sebelumnya, Jumat (7/4), polisi menangkap tiga orang terduga teroris di Lamongan. Pada pekan yang sama, terjadi serangan bom di Mesir dan serangan menggunakan truk di Stockhlom, Swedia.

“Itu artinya secara kuantitas dan kualitas pencegahan terorisme Indonesia cukup mumpuni,” ujar mantan Kapolres Jakarta Pusat itu.

Terkait pelatihan Duta Damai Dunia Maya, Hamidin mengatakan, perkembangan teknologi komunikasi saat ini dimanfaatkan oleh kelompok radikal teroris untuk menyebarkan propaganda dan merekrut anggota melalui dunia maya.

“Propaganda di dunia maya bisa membalik fakta dan mengubah pemahaman orang tentang peristiwa sebenarnya, makanya BNPT merasa perlu melakukan pencegahan dan kontradikalisasi di dunia maya dengan melibatkan banyak kalangan,” tuturnya. (yps/ant)

Berita terkait
0
LaNyalla Minta Pemerintah Serius Berantas Pungli
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah serius memberantas pungutan liar (pungli). Simak ulasannya berikut ini.