Indonesia Diperkirakan akan Kekurangan 28 Ribu Insinyur, Ini Alasannya

Jumlah perguruan tinggi yang ada tidak mampu memenuhi kebutuhan insinyur yang jumlahnya terus bertambah.
Universitas Gadjah Mada (UGM) melantik 30 insinyur baru untuk prodi program profesi insinyur periode I tahun 2018, Kamis (8/3). (ans)

Yogyakarta, (Tagar 8/3/2018) - Indonesia sedang aktif melakukan pembangunan infrastruktur. Namun dalam lima tahun ke depan, Indonesia diperkirakan akan kekurangan 280.000 tenaga insinyur.

Wakil Ketua Umum Perstauan Insinyur Indonesia (PII) Ir. Heru Dewanto menilai jumlah perguruan tinggi yang ada tidak mampu memenuhi kebutuhan insinyur yang jumlahnya terus bertambah.

Wakil Ketua Umum Perstauan Insinyur Indonesia (PII) Ir. Heru Dewanto mengatakan, saat ini negara tengah giat-giatnya melakukan pembangunan infrastruktur. Indonesia di posisi GDP masuk sepuluh besar dunia sehingga menjadi negara tujuan tenaga insinyur dari luar.

Heru mengatakan, dalam sepuluh tahun jumlah insinyur yang dibutuhkan 650.000 orang. Sedangkan jumlah lulusan perguruan tinggi tiap tahun yang menggeluti bidang keinsinyuran hanya 14 persen dari total jumlah lulusan.

"Namun dari jumlah itu hanya setengahnya yang menggeluti pekerjaan yang sesuai dengan bidang teknik keinsinyuran," katanya saat menghadiri pelantikan 30 insinyur baru untuk prodi program profesi insinyur UGM periode I tahun 2018, Kamis (8/3).

Dia mengatakan, PII sudah melakukan upaya untuk pemenuhan jumlah insinyur. Salah satunya mendorong pendidikan sertifikasi insinyur dengan bekerjasama dengan 40 perguruan tinggi yang ditunjuk pemerintah.

Rektor UGM, Prof.Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., mengatakan, sebanyak 30 insinyur baru yang dilantik sebelumnya mengikuti program profesi insinyur yang dilaksanakan UGM bebekerja sama dengan PII. "30 orang ini adalah insinyur peternakan dan insinyur teknik,” katanya.

Rektor sendiri sudah bergelar insinyur. Namun, dalam waktu dekat akan mendaftar mengikuti program profesi insinyur untuk mendapat sertiifikat profesi insinyur.

"Saya akan mendaftar dalam waktu dekat," kata dia. (ans)

Berita terkait