Indonesia Batal Ikut Bursa Pariwisata di Berlin

Pameran Pariwisata terbesar di dunia, Internationale Tourismus Boerse (ITB) Berlin batal digelar karena adanya kekhawatiran dampak virus corona.
Insan Pariwisata Bali melakukan sembahyang untuk berdoa agar wabah virus corona tidak menggangu sektor pariwisata Bali. (Foto: Tagar/Nila Sofianty)

Jakarta - Penyebaran wabah virus corona jenis COVID-19 yang semakin meluas memicu kekhawatiran panitia penyelenggara bursa pariwisata Internationale Tourismus Boerse (ITB) Berlin. Untuk itu, pameran pariwisata terbesar di dunia yang semula dijadwalkan pada 4-5 Maret 2020 batal digelar.

Pembatalan pameran pariwisata ITB Berlin yang akan diikuti Indonesia disampaikan Ketua penyelenggara Messe Berlin, Christian Göke, dalam keterangannya Jumat waktu setempat,. Menurutnya, jika acara digelar pihaknya akan menanggung beban tanggung jawab yang sangat penuh risiko bagi keamanan dan kesehatan para tamu, peserta pameran, dan seluruh karyawan. “Dengan hati yang berat kita harus melihat pembatalan yang diperlukan atas ITB Berlin 2020,” ujarnya seperti dikutip dari Antara.

Kepala Biro Komunikasi Sekretariat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Sekretariat Utama Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Agustini Rahayu, kepada Antara London, mengatakan tim teknis yang akan membangun konstruksi paviliun Indonesia di ITB Berlin, bahkan sebagian di antaranya sudah berangkat ke Berlin. “Ini pertama kalinya dalam sejarah ITB di-cancel hanya lima hari sebelum acara dilaksanakan,” ucapnya.

Menurut Agustini yang pernah menjabat Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran II Regional IV (Eropa) Kementerian Pariwisata, saat ini sejumlah anggota yang sedang dalam perjalanan menuju Berlin terpaksa akan segera diterbangkan kembali ke Tanah Air. Indonesia yang sejak 1967 berpartisipasi dalam ajang bergengsi itu, pada 2013 pernah menjadi partner country bagi acara bursa pariwisata terbesar dunia itu.

Semula 10.000 peserta pameran dari seluruh dunia diharapkan berpartisipasi di ITB. Dari jumlah itu, 22 orang berasal dari China dan 25 lainnya dari Hong Kong dan Taiwan. Penyelenggara pameran itu awalnya diharapkan akan menjaring sekitar 160.000 pengunjung, panitia memang sedikit menurunkan perkiraan selama beberapa hari terakhir.

Beberapa hari sebelum pembatalan, venue Messe Berlin dan penyelenggara ITB masih menyatakan keyakinan mereka bahwa pameran akan berlangsung sesuai rencana. Selama minggu ini, persyaratan untuk peserta pameran kemudian diperketat. Misalnya, tidak ada peserta yang harus dirawat di area risiko, atau yang menunjukkan gejala virus. Sementara itu, ITB di China, yang direncanakan untuk Mei, sudah dibatalkan oleh penyelenggara pekan lalu.

Dengan dikonfirmasinya kasus virus corona baru di ekonomi terbesar Eropa itu, lebih dari 1.000 orang dikarantina di negara bagian Jerman yang paling padat penduduknya. Otoritas Distrik Heinsberg di Rhine-Westphalia Utara mengambil langkah menjaga sekitar 1.000 warganya di rumah mereka karena ada pasangan yang terinfeksi turut berpartisipasi dalam perayaan karnaval pada pertengahan Februari 2020. Otoritas pusat Jerman kemudian menginstruksikan pemerintah daerah di 16 negara bagian untuk memperbarui rencana kesiapan mereka dalam menghadapi pandemi.[]

Baca Juga:

Berita terkait
Mendagri Minta Daerah Bantu Pariwisata Bali
Mendagri Tito Karnavian mengatakan dengan adanya kegiatan MICE di Provinsi Bali bisa mengembalikan kepercayaan jika Bali tetap tujuan wisata.
Virus Corona, Potensi Rugi Sektor Pariwisata Rp 38 T
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio menyebut ada potensi kerugian di sektor pariwisata dampak penyebaran virus corona.
Imbas Virus Corona, Menkeu Kaji Insentif Pariwisata
Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan pemerintah sedang merumuskan insentif untuk sektor industri pariwisata yaitu penerbangan dan hotel.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.