Indahnya Guguran Lava Pijar Merapi di Malam Hari

Penampakan itu terlihat secara kasat mata di sisi tenggara, tempat kawah Merapi menganga. Lava pijar itu mengarah ke Kali Gendol.
Beberapa kali guguran lava pijar dari kawah Gunung merapi terekam oleh CCTV pada Selasa 20 Agustus 2019 seperti pukul 21.41 WIB dan 22.24 WIB. (Foto: Dok.BPPTKG Yogyakarta)

Yogyakarta - Pemandangan bagus di puncak Gunung Merapi pada Selasa 20 Agustus 2019 malam. Saat itu cuaca cerah, puncak gunung bertinggi 2.968 meter dari permukaan air laut (mdpl) itu tidak tertutup kabut atau awan.

Guguran lava pijar meluncur dari kawah gunung. Penampakan itu terlihat secara kasat mata di sisi tenggara, tempat kawah Merapi menganga. Lava pijar itu mengarah ke Kali Gendol.

Agus Suryadi, 40 tahun, warga Manisrenggo, Klaten, Jawa Tengah yang melihat langsung guguran lava pijar itu mengaku takjub. Sayangnya momem guguran hanya beberapa detik lalu tidak terlihat.

"Indah sekali, seperti kembang api. Cahaya terang menggelinding lalu padam," kata Suryadi.

Banyak warga yang menyaksikan guguran lava pijar itu. "Keren banget, sayangnya nggak sempat merekam," ujarnya.

Sebagian wilayah Klaten memang berada di sisi tenggara Gunung Merapi. Selain Manisrenggo, penampakan itu juga terlihat di daerah Karangnongko atau Kemalang, Klaten.

Penampakan guguran lava pijar itu tidak terlihat di Sleman yang berada di sisi selatan Merapi. Bukan karena tertutup kabut, namun tertutup bukit sebelah kiri kawah Merapi.

Kepala Dusun II Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Heri Timbul, 40 tahun, mengaku pada malam itu tidak melihat guguran lava pijar. Rumahnya berada di sisi selatan Merapi.

"Saya tidak melihatnya, tapi saya mendengar suara gemuruh dari puncak Merapi. Itu (suara gemuruh) sudah biasa bagi warga," kata dia.

Setiap terjadi guguran lava, dalam jumlah material yang banyak, warga lereng Merapi bisa mendengar suara gemuruh. Apalagi saat malam, suara gemuruh terdengar jelas.

"Kalau ada suara gemuruh, oh itu guguran lava Merapi. Sudah terbiasa kita mendengarnya," kata dia.

Guguran lava pijar itu juga terekam oleh CCTV milik Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta.

Ketua tim penyusun laporan pada BPPTKG Sumber Data KESDM, Badan Geologi, pada Pusat Vulaknologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Triyono mengakui pada Selasa 20 Agustus 2019 malam, beberapa kali terjadi guguran lava pijar.

Saat itu cuaca cerah. Bahkan asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis setinggi 30 meter di atas puncak kawah.

Menurut dia, aktivitas Merapi periode pengamatan pada Selasa 20 Agustus 2019 pukul 18.00 sampai Rabu 21 Agutus 2019 pukul 06.00 WIB, terpantau dari CCTV sembilan kali guguran lava.

"Jarak luncur diperkirakan antara 400 meter sampai 800 meter mengarah ke hulu Kali Gendol," kata Triyono.

Sedangkan guguran jumlahnya enam kali, amplitudo 4-15 mm dan durasi: 36.48 sampai 56.52 detik. "Terjadi low frekuensi sekali, amplitudo 4 mm dan durasi 14.04 detik.

Menurut dia, meski sering mengalami guguran lava dan awan panas, status Merapi tetap level II atau waspada. "Status tetap waspada sejak 21 Mei 2018 lalu," kata dia. []

Berita terkait
Sehari Merapi Dua Kali Muntahkan Awan Panas
Gunung Merapi memuntahkan awan panas sebanyak dua kali dalam rentang sehari, Selasa 20 Agustus 2019.
Kebakaran Hutan Gunung Merapi Belum Padam
Kobaran api tidak bisa dikendalikan dalam waktu singkat karena terkendala medan yang sulit dijangkau dan keterbatasan sinyal komunikasi.
Kembali Luncurkan Awan Panas, BPPTKG Persilakan ke Merapi
Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali meluncurkan awan panas.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.