Kuala Lumpur - Maskapai berbiaya murah (LCC) yang berbasis di Malaysia, Malindo Air mengeluarkan kebijakan untuk memotong gaji karyawan hingga 50 persen. Perusahaan penerbangan patungan antara Malaysia National Aerospace and Defence Industries (51 persen) dan Lion Air dari Indonesia (49 persen) juga memberlakukan cuti selama dua minggu tanpa bayaran. Kedua kebijakan itu terpaksa ditempuh perusahaan karena sepinya penumpang imbas dari penyebaran virus corona jenis Covid-19.
Kepala Eksekutif Malindo Air, Mushafiz Mustafa Bakri mengatakan maskapai menerapkan beberapa langkah untuk mengatasi penurunan pendapatan. Termasuk penangguhan penerbangan, meminta pemasok untuk menunda pembayaran, dan meminta staf untuk menjadi sukarelawan cuti tanpa bayaran.
"Dengan hati yang berat, dengan tidak banyak piihan konkrit lebih lanjut, kami mengharapkan anda untuk mengambil potongan pembayaran gaji pokok hingga 50 persen untuk beberapa bulan ke depan sampai kondisi normal kembali," kata Mushafiz dalam memo yang dikirim Jumat, 6 Maret 2020, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu, 7 Maret 2020.
Menurut memo itu lagi, karyawan diminta untuk mengurangi jumah hari kerja menjadi 15 hari dalam sebulan. Manajemen Malindo Air tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Maskapai di seluruh dunia banyak yang menghentikan penerbangan akibat dampak penyebaran virus corona. Sepinya penumpang juga mendorong perusahaan penerbangan memberikan diskon besar-besaran. Namun promosi itu tak mampu mendongkrak jumlah penumpang. Penyebaran virus corona yang bermula di China akhir tahun lalu, telah menginfeksi lebih dari 100 orang di seluruh dunia dan menjadi pukulan besar bagi dunia bisnis, termasuk penerbangan.
Malindo Air adalah maskapai pertama di Malaysia yang memotong gaji karyawan. Beberapa penerbangan juga telah melakukan upaya pengurangan beban biaya untuk mengantisipasi kerugian. Maskapai pelat merah, Malaysia Air, maskapai berbiaya murah, AirAsia Group dan anak usaha untuk layanan penerbangan jarak jauh non stop, AirAsia X, juga melakukan pemangkasan biaya. Bulan lalu, AirAsia X menyatakan, penjualan tiket ke Jepang, Kora dan Australia terkena imbas virus corona. Penerbangan ke China yang paling terkena dampak. []