Ikut Arahan Menteri BUMN, PTPN Akan Dipangkas Jadi 5

Holding Perkebunan Nusantara sebagai induk usaha PT Perkebunan Nusantara (PTPN) berencana untuk memangkas jumlah perusahaan dari 14 menjadi 5.
(Foto: Facebook/PTPN).

Jakarta - Holding Perkebunan Nusantara sebagai induk usaha PT Perkebunan Nusantara (Persero) atau PTPN akan mengikuti arahan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terkait pengurangan jumlah BUMN. Holding berencana untuk memangkas jumlah perusahaan dari saat ini sebanyak 14 menjadi 5 PTPN.

Pelaksana Tugas Direktur Utama PTPN III Holding Abdul Ghani menjelaskan, efisiensi biaya operasional dan upaya untuk peningkatan produktivitas menjadi alasan di balik rencana perampingan PTPN. "Nantinya PTPN itu seperti arahan Pak Menteri (Erick Thohir), BUMN akan dikurangi. Kami sudah rencanakan ini dan mengusulkan menjadi lima (perusahaan)," katanya di di Jakarta, Jumat 6 Desember 2019 seperti dikutip dari Antara.

Abdul Ghani menjelaskan efisiensi jumlah perusahaan PTPN ini akan dilakukan sesuai dengan wilayah kerja dan komoditas yang menjadi bisnis utama. Holding Perkebunan Nusantara yaitu PTPN III sebagai perusahaan induk dari 13 BUMN perkebunan ini memiliki total lahan seluas 1,19 juta hektare.

Komoditas utama yang menjadi inti bisnis Holding Perkebunan Nusantara adalah kelapa sawit, karet, teh, tebu, kopi arabika, kopi robusta, kakao, dan tembakau. "Sesuai dengan komoditas dan wilayah. Dengan cara seperti itu, dari jumlah yang banyak terpecah-pecah dengan jumlah sedikit tentunya akan menjadi lebih efisien. Konsolidasi akan lebih mudah," kata Abdul Ghani.

Untuk meningkatkan produktivitas dari segi SDM, Holding Perkebunan Nusantara juga akan mengendalikan biaya labour cost dengan mengganti karyawan yang sudah memasuki masa pensiun. Sementara itu, karyawan yang masih bekerja ditingkatkan kompetensi mereka.

Dalam meningkatkan pendapatan konsolidasi, perusahaan juga akan fokus mengembangkan penjualan produk perkebunan ke pasar ritel dan melakukan branding. "Kami sudah membentuk divisi khusus ritel. Bayangkan, jika produksi gula kami yang mencapai 800.000 ton ke ritel sebagian. Ini akan membantu pemerintah dan ada penambahan nilai," kata Abdul Ghani.

Holding Perkebunan Nusantara menargetkan Januari 2020 penjualan produk ke pasar ritel sudah berjalan. Perusahaan juga sudah menyiapkan kerja sama dengan pihak swasta untuk pengelolaan pabrik gula dan kelapa sawit.[]

Berita terkait
Menteri BUMN Sebelum Erick Thohir Ngapain Aja?
Sebulan setelah dilantik, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menunjukkan ketegasan.
Menteri Jokowi Disentil Bebas Partai Persis Bos BUMN
Ekonom menyentil sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju yang berstatus dari partai harusnya sama seperti bos BUMN.
Erick Thohir Bersih-Bersih Kementerian BUMN
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku akan merombak kepemimpinan di seluruh BUMN.