Ikram Sakit Parah, Mahasiswa Aceh di Mesir Galang Dana

Mahasiswa Indonesia di Mesir menggalang dana untuk kawan mereka yang saat ini sakit parah di Rumah Sakit El-Safarat Kairo.
Muhammad Ikram Zamzami saat ini mengalami sakit parah dan dirawat intensif di Rumah Sakit El-Safarat Kairo. (Foto: Istimewa)

Banda Aceh - Mahasiswa Indonesia di Mesir, Muhammad Ikram Zamzami, mengalami sakit parah dan dirawat intensif di Rumah Sakit El-Safarat Kairo. Ia dilarikan ke rumah sakit pada Rabu 17 April 2019. Parahnya penyakit membuat mahasiswa Aceh di Mesir menggalang dana untuk kesembuhan Ikram.

Ikram tiba di Mesir pada bulan Desember 2018, dan saat ini masih belajar di kelas persiapan Bahasa Arab Universitas Al-Azhar dan tercatat sebagai anggota Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir.

Remaja yang berasal dari Ajun, Banda Aceh ini, mulai mengalami gejala penyakit sekitar tiga minggu lalu. Awalnya Ikram menderita demam ditambah muntah-muntah. Ia juga punya luka di kaki yang terus membengkak.

Semakin lama, kondisinya semakin parah hingga Ikram mulai sesak nafas dan tak bisa tidur dengan normal. Ikram harus tidur dengan posisi duduk. Ia akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Tayseer, Nasr City.

Setelah dilakukan pemeriksaan awal, Ikram didiagnosa menderita asma. Ia hanya diberi obat penyakit asma. Namun, setelah obatnya habis, kondisi Ikram masih belum membaik.

Ikram lalu dibawa ke Rumah Sakit Rab'ah, Nasr City, untuk didiagnosa ulang. Setelah itu, ia dibawa ke dr. Latifah, dokter yang biasa menangani mahasiswa Indonesia. Dr. Latifah menyarankan agar Ikram dibawa ke Rumah Sakit El-Sefarat, Kairo.

Meskipun sempat tersebar bahwa Ikram menderita leukimia. Namun, di Rumah Sakit El-Sefarat, Ikram divonis menderita gagal jantung, peradangan hati dan ginjal. Detak jantungnya sangat lemah dan jauh di bawah normal. Pihak dokter juga mendeteksi adanya cairan di sekitar hati dan perut Ikram yang harus disedot keluar.

Ikram masih dalam kondisi kritis. Pihak dokter terpaksa menggunakan sinar Akko di jantungnya dan sinar-X di dada, untuk memeriksa kinerja jantung. Selang juga dipasang pada laring untuk membantu Ikram bernapas. Kamis 18 April 2019, Ikram sempat berada dalam keadaan koma. Namun, alhamdulillah sekarang kondisinya sudah agak membaik.

Saat ini pemuda yang berasal dari keluarga kurang mampu ini masih menjalani perawatan intensif di ICU Rumah Sakit El-Sefarat, Kairo. Dana yang sudah dihabiskan untuk pengobatan dan perawatan Ikram sekitar 30 juta di hari pertama dan kedua di rumah sakit. Ia masih membutuhkan biaya yang cukup besar.

A’maril Basyiriy, ketua KMA Mesir, berharap ke semua pihak untuk terus mendoakan dan mendukung Ikram. Ia juga berterima kasih kepada semua masyarakat yang sudah membantu mendonasikan uang untuk proses pengobatan dan perawatan Ikram.

"Terima kasih banyak atas doa dan dukungan dari berbagai orang dermawan yang sudah menyumbang untuk proses pengobatan Ikram. Kita berharap kondisi Ikram yang sekarang masih di ICU semakin membaik," harap A'maril.

Bagi yang ingin menyumbang, A'maril mengatakan KMA membuka donasi lewat rekening Bank Mandiri Syariah atas nama Keluarga Mahasiswa Aceh Mesir (777-333-5529) atau ke rekening BRI atas nama Syifaurrahman (3340-01-023304-53-3). 

Selain itu, lanjut A'maril, sumbangan dapat ditujukkan melalui website Kitabisa.com, https://m.kitabisa.com/bantumuhammadikram.

Berita terkait