IKA ITS Kumpulkan Donasi Gawai, Menko PMK Salurkan Simbolis

Adanya kendala guru dan murid melakukan PJJ, IKA ITS kumpulkan donasi gawai yang disalurkan secara simbolis oleh Menko PMK.
Muhadjir Effendy bersama Ikatan Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (IKA ITS) yang mengumpulkan donasi “Gotong Royong Dukung Pembelajaran Jarak Jauh”. (Foto: Tagar/Dok. Kemenko PMK)

Jakarta - Ikatan Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (IKA ITS) kumpulkan donasi “Gotong Royong Dukung Pembelajaran Jarak Jauh” dikarenakan pandemi Covid-19 yang mengharuskan guru dan murid menjalankan pembelajaran secara jarak jauh (PJJ), ternyata masih ada yang mengalami kendala.

Sumbangan dari IKA-ITS ini diharapkan membantu sejumlah siswa dan guru dalam melanjutkan pembelajaran yang berkualitas dan memanfaatkan kemajuan Iptek Revolusi Industri 4.0. Jangan sampai pandemi ini juga menjadikan generasi penerus kita tertinggal dalam pendidikannya,

Adanya fakta bahwa murid dan guru tidak seluruhnya memiliki gawai maupun akses internet membuat mereka terkendala dalam menjalani kegiatan PJJ. Atas inisiasi gerakan pengumpulan donasi tersebut, IKA ITS berhasil mengumpulkan sebanyak 530 gawai beserta dengan kartu perdana internet.

Tidak hanya itu, IKA ITS pun menyerahkan sejumlah 530 set set perlengkapan school covid kit yang berisi masker, hand sanitizer, dan sabun cuci tangan untuk mendukung adanya penerapan protokol kesehatan baik untuk guru dan juga murid.

Muhadjir Effendy bersama IKA ITSMuhadjir Effendy bersama Ikatan Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (IKA ITS) yang mengumpulkan donasi gawai “Gotong Royong Dukung Pembelajaran Jarak Jauh”. (Foto: Tagar/Dok. Kemenko PMK)

IKA ITS kemudian menyerahkan donasi gawai secara simbolis kepada Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) di Jakarta pada Senin, 27 Januari 2021.

Muhadjir kemudian secara langsung menyalurkan secara simbolis kepada perwakilan sekolah yang hadir. Perangkat gawai disalurkan kepada 7 Sekolah Dasar, 1 SLB swasta dan 1 SMK swasta yang tersebar di beberapa provinsi, seperti Banten, Jawa Barat dan Jawa Timur.

“Kami menyadari jumlah perangkat gawai yang kami donasikan ini masih sangat kecil bila dibandingkan jumlah kebutuhan yang diperlukan. Namun demikian kami memberanikan diri untuk menggalang donasi secara bergotong royong dengan semangat meringankan beban dan kesulitan para guru dan murid di tengah pandemi. Betapa pun kecilnya bantuan yang dapat kami berikan, itu lah simbol kepedulian kami.” Kata Ketua Umum IKA ITS Sutopo Kristanto dalam kegiatan tersebut.

Sementara itu, Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Mochamad Ashari pun berikan sambutannya. “Keluarga Besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), yang dipelopori oleh Ikatan Alumninya, baik yang berdomisili di Indonesia maupun luar negeri, memiliki komitmen dan kepedulian yang kuat mendukung pembelajaran daring akibat pandemi yang telah berjalan hampir 1 tahun ini. Alumni ITS telah membantu dalam penyediaan gawai beserta koneksi internet, sebagai langkah nyata turut menyelesaikan kendala utama dalam sistem pembelajaran daring saat ini.”

Dirinya pun menambahkan saat ini ITS tengah berinovasi dalam menciptakan peralatan yang dapat membantu tenaga medis dalam penanganan pandemi Covid-19, bersama dengan alumni juga akan terus dilakukan inovasi dan kontribusi guna kemakmuran masyarakat dan kemandirian bangsa.

Ketua Yayasan Nurani Dunia Imam B. Prasodjo sampaikan sangat mengapresiasi inisiatif dari IKA ITS dalam aksi kepedulian tersebut.

“Setiap kali Indonesia menghadapi situasi sulit karena berbagai bencana, seluruh elemen masyarakat turun tangan bergotong royong. Inilah mengapa Indonesia selalu berhasil dalam mengatasi masa-masa suit. Gerakan seperti yang dilakukan IKA ITS ini merupakan wujud kepedulian yang selalu menjadi ruh kehidupan bangsa Indonesia. Inilah modal sosial yang kita miliki yang harus kita tumbuhkan dan perkuat sampai kapanpun.” Ucapnya.

Perlu diketahui, Yayasan Nurani Dunia sendiri ikut membantu dalam mengidentifikasi sekolah mana saja yang membutuhkan gawai.

Muhadjir pun turut mengapresiasi IKA ITS yang telah melakukan penggalangan donasi gawai. Menurutnya PJJ di masa pandemi ini masih miliki kendala terutama di daerah yang mengalami kendala akses internet dan tidak memiliki gawai karena rendahnya tingkat ekonomi.

"Sumbangan dari IKA-ITS ini diharapkan membantu sejumlah siswa dan guru dalam melanjutkan pembelajaran yang berkualitas dan memanfaatkan kemajuan Iptek Revolusi Industri 4.0. Jangan sampai pandemi ini juga menjadikan generasi penerus kita tertinggal dalam pendidikannya,” ujarnya.

Diharapkan oleh Menko PMK, inisiatif yang dilakukan oleh IKA ITS ini dapat diikuti oleh pihak-pihak lainnya. Dirinya pun berpesan untuk dapat terus waspada akan Covid-19, dengan adanya vaksinasi yang telah dimulai secara nasional masyarakat diharapkan dapat tidak lengah dan terus menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

“Walaupun sudah mendapatkan vaksin, tubuh seseorang tidak serta merta menjadi kebal terhadap virus Corona. Dibutuhkan waktu bagi tubuh untuk membentuk antibodi guna melawan virus Corona. Menghentikan pandemi ini memerlukan komitmen dari kita semua, yaitu dengan mencegah diri kita tertular dan mencegah diri kita menulari orang lain. Bila penularan berhasil dihambat, maka penyembuhan bagi penderita akan lebih ringan” ucap Muhadjir Effendy. []

Berita terkait
Menko PMK: Vaksinasi Mandiri Covid-19 Dapat Pulihkan Ekonomi
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy setuju diterapkan vaksinasi mandiri.
Banjir Kalsel, Menko PMK: Manfaatkan Alam dengan Bijak
Muhadjir Effendy imbau seluruh pihak untuk mencintai alam dan memanfaatkan alam dengan bijaksana.
Tinjau Banjir Bandang Bogor, Menko PMK Sarankan Relokasi
Menko PMK Muhadjir Effendy meninjau lokasi pengungsian korban terdampak banjir bandang di kawasan Agro Wisata Gunung Mas, Cisarua, Bogor.
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.