Dairi - Ijazah siswa Tahun Ajaran (TA) 2018/2019 di SMPN 3 Sumbul, Kecamatan Sumbul, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, hingga kini belum dibagi kepada yang bersangkutan.
Hal itu dikatakan Marudut Situmorang, salah satu orangtua mantan siswa SMPN 3 Sumbul, lewat sambungan telepon seluler kepada Tagar, Selasa, 28 Januari 2020.
Marudut mengaku telah berulangkali mendatangi sekolah tersebut, meminta ijazah anaknya, namun tidak diberikan.
"Anakku mau pindah sekolah dari SMK di sini, ke luar Dairi. Syaratnya, harus bawa ijazah SMP. Itu yang tidak ada. Kata mereka (pihak SMPN 3 Sumbul), kunci brankas tidak ada, dipegang Kasek lama," kata Marudut.
Marudut mengaku kecewa. "Jangan karena pergantian Kasek, urusan masyarakat jadi terhambat. Ini menyangkut masa depan anak-anak," katanya.
Kepala Sekolah (Kasek) SMP Negeri 3 Sumbul Donter Sihombing, dikonfirmasi di sekolah itu, Selasa, 28 Januari 2020, pukul 10.00 WIB, mengakui bahwa ijazah siswa tahun 2019 lalu, belum dibagikan.
Dikatakan, ijazah tidak bisa dibagi kepada siswa bersangkutan, karena masih belum ditandatangani Kasek lama, Sarly Simanjorang. Ada 205 siswa lulusan sekolah itu tahun 2019.
Sudah saya tandatangani tadi semua
Ijazah itu pun masih tersimpan di brankas. Kunci brankas, belum diterima dari Kasek lama. Sarly Simanjorang, dimutasi menjadi Pengawas Sekolah Madya pada Dinas Pendidikan Dairi, sejak pelantikan pada 28 Nopember 2019 lalu.
Donter Sihombing, didampingi Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) bidang kurikulum Hotlis Pasaribu, menambahkan telah mencoba menemui Sarly Simanjorang, namun tidak berhasil.
"Sertijab 27 Desember 2019, Pak Simanjorang tak datang. Setelah itu kami sudah mencoba menemui, menelepon, tidak berhasil. Sampai sekarang kami belum serah terima," kata Donter.
Sementara itu, Sarly Simanjorang dikonfirmasi Selasa, 28 Januari 2020 sore mengatakan, ijazah telah ditandatangani. Kunci brankas juga telah diberikan ke pihak sekolah.
"Sudah saya tandatangani tadi semua. Kunci (brankas) juga sudah saya berikan pada (Hotlin) Pasaribu. Sudah beres," katanya.
Dikatakan Sarly, lambatnya serah terima, karena Kasek saat ini kurang koordinasi. "Sekolah-sekolah lain, beresnya semua. Ada koordinasi. Ditemui Kasek yang lama. Ini, nggak begitu," katanya.[]