Bukittinggi - Polisi masih belum mengetahui identitas mayat pria yang ditemukan tergeletak di kawasan Terminal Wowo Pasar Banto, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Jumat, 6 November 2020. Penyebab kematiannya juga bisa dipastikan, meski ditemukan sejumlah luka tusuk.
Jika dia menggunakan KTP elektronik, otomatis akan terbaca di pemindai sidik jari.
Kasat Reskrim Polres Bukittinggi AKP Chairul Amri Nasution mengaku kesulitan melacak identitas pria itu karena pemindai dan sidik jari mayat itu tidak cocok.
"Sudah kami coba menggunakan alat itu, tapi tidak terbaca. Jika dia menggunakan KTP elektronik, otomatis akan terbaca di pemindai sidik jari," katanya kepada Tagar, Sabtu, 7 November 2020.
Pihaknya juga belum bisa menyimpulkan penyebab kematian lelaki tersebut. Selain terus mengumpulkan keterangan, pihaknya juga masih menunggu resmi hasil pemeriksaan mayat dari rumah sakit.
Kuat dugaan, kata Chairul, jenazah tersebut sudah ditemukan tewas tergeletak selama tiga hari belakangan. "Kemungkinan jenazah itu sudah tiga hari," tuturnya.
Sebelumnya, jasad dengan kondisi sudah membusuk itu ditemukan pertama kali oleh seorang pria yang hendak buang air kecil di kawasan terminal Wowo, Kota Bukittinggi, Jumat, 6 November 2020. Lantas, dia mencium bau aroma busuk dan mencari sumber bau tersebut.
Saksi terkejut alang kepalang ketika melihat sesosok manusia berjenis kelamin laki-laki tergeletak di depan Pos TPR Terminal Wowo. Dia pun melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. []