Ida Fauziyah, Dulu Guru Sekarang Menaker

RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja yang masuk tahap pembahasan di DPR, jadi bagian dari Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 17 Februari 2020. (Foto: Tagar/ Popy).

Jakarta - Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja tengah memasuki tahap pembahasan di DPR RI. Sehubungan dengan itu, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah turut melibatkan kalangan buruh/pekerja sebagai pemberi masukan terhadap RUU yang belakangan menuai penolakan dari sejumlah buruh karena dinilai lebih berpihak pada pengusaha.

Masukan untuk RUU Omnibus Law telah diserahkan oleh Andi Gani Nena, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa, 25 Februari 2020.

"Ruang itu sudah dibuka dan saya berharap teman-teman serikat buruh atau serikat pekerja agar bisa memanfaatkan kesempatan itu," kata Ida, Selasa 25 Februari 2020.

Sebelum dipercaya mengemban tanggung jawab sebagai menteri ketenagakerjaan, Ida Fauziyah mengawali karier dengan bekerja sebagai guru di Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK), Jombang, pada 1994 dan guru di SMU Khadijah Surabaya pada 1997. Profesinya sebagai guru berhenti saat Indonesia memasuki era reformasi.

1. Jadi Anggota DPR

Di masa kepemimpinan Presiden Gus Dur, tepatnya pada 1999, Ida mulai masuk ke dunia politik dengan menjabat sebagai anggota DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mewakili Jawa Timur untuk daerah Jombang, Madiun, Mojokerto, dan Nganjuk. Saat itu, usianya terbilang muda, 29 tahun. Meski begitu, perempuan kelahiran Mojokerto ini tetap tampil percaya diri kala dirinya ditunjuk untuk memimpin sidang paripurna DPR.

Ida jadi anggota DPR selama empat periode berturut-turut yakni, 2004-2009, 2009-2014, dan 2014-2019.

Selama 20 tahun mengabdi di kursi dewan, pendiri sekaligus Ketua Kaukus Perempuan Parlemen (2002-2007) ini pernah beberapa kali dipercaya memegang jabatan penting seperti Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPR RI (2006-2007, dan 2009), Wakil Ketua FPKB MPR RI (20019-2014), penasihat FPKB DPR RI (2009-2014), Ketua Komisi VIII DPR (2012-2014), terakhir ia bertugas di Komisi I membidangi pertahanan, luar negeri, komunikasi dan informatika, dan intelijen untuk periode 2014-2019.

2. Aktif Berorganisasi

Tak hanya di bidang pendidikan dan politik, perempuan yang lahir pada 16 Juli 1969 ini juga aktif berorganisasi. Pada 1993-1996, menteri lulusan Institut Agama Islam Negeri (IAIN), Sunan Ampel, Surabaya (1993) ini menjadi Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Jawa Timur. Selanjutnya, melalui konferensi wilayah IPPNU, ia terpilih sebagai Ketua Pimpinan IPPNU Jawa Timur untuk periode 1996-2000. 

Usai menuntaskan masa baktinya sebagai Pengurus Wilayah IPPNU, Ida kemudian menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat di sebuah badan otonom perempuan naungan NU, Fatayat NU. Ia juga dipercaya sebagai Dewan Pembina Pimpinan Wilayah IPPNU Jawa Timur (2000-2004).

3. Mengabdi di PKB

Sementara itu, bersama partainya, Ida pernah dipercaya menjabat sebagai Ketua Dewan Pengurus Pusat Pergerakan Perempuan Kebangkitan Bangsa (PPKBP) sekaligus sebagai Sekretaris Lembaga Pemenangan Pemilu DPP-PKB sejak 2002 hingga 2007.

Pada 2007, Ida didapuk sebagai Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB). Selain itu, alumni Universitas Satyagama ini juga pernah dipercaya sebagai Pembina Dewan Pengurus Pusat Pergerakan Perempuan Kebangkitan Bangsa (PPKB).

Pengalamanya di bidang politik membuat Ida dipercaya oleh partainya untuk mendampingi Sudirman Said di Pilkada Jawa Tengah pada 2018. Namun, duet Sudirman-Ida nyatanya belum bisa mengalahkan petahana Ganjar Pranowo-Taj Yasin maimoen.

4. TKN Jokowi-Ma'ruf

Pada 2019, usai Kalah di Pilkada Jawa Tengah, istri Taufiq Abdullah ini kemudian menjadi tim kampanye nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf dan dipercaya sebagai direktur penggalangan pemilih perempuan.

Kemenangan Presiden Jokowi-Ma'ruf mengantarkannya ke kursi pimpinan kementerian Ketenagakerjaan. Ida menjadi Menaker perempuan kedua setelah Surastri Karma Trimurti (1947-1948).

5. Kekayaan

Sebagai pejabat negara, harta kekayaan tak luput jadi sorotan. Berdasarkan LHKPN, menteri yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) ini memiliki total kekayaan senilai Rp 19,8 miliar yang sebagian besar berupa tanah dan bangunan dengan senilai Rp 10,48 miliar.

Selain itu, ada juga alat transportasi dan mesin sebesar Rp 622 juta berupa mobil Vellfire Minibus tahun 2010, mobil Mitsubishi Pajero Sport Jeep tahun 2012, Yamaha Mio tahun 2010, serta Yamaha 2PV tahun 2017. Tak hanya itu, Ida juga memiliki harta berupa kas senilai Rp 8,59 miliar.

6. Pendidikan

- SMP Islam Walisongo 1 (Kedung Maling).

- 1989: MAN Tambak Beras, Jombang.

- 1993: S1 Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel, Surabaya.

- S2 Universitas Satyagama jurusan Ilmu Pemerintahan.

7. Karier

- 1994-1999: Guru di MAPK, Jombang.

- 1997-1999: Guru SMU Khadijah, Surabaya.

- 2010: Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama.

- 2002-2007: Sekretaris Lembaga Pemenangan Pemilu DPP PKB.

- 2002-2007: Ketua Partai Kebangkitan Bangsa Pergerakan Perempuan Kebangkitan Bangsa.

- 2000-2004: Anggota Lembaga Advokasi Perempuan PP Fatayat NU.

- 2010: Ketua Umum PP Fatayat NU.

- 2002-2007: Anggota Forum Parlemen.

- 2002-2007: Ketua Kaukus Perempuan Parlemen.

- 2000-2004: Dewan Pembina Pimpinan Wilayah IPPNU Jawa Timur.

- 1999-2001: Wakil Ketua Lembaga Sosial Mabarot NU Jawa Timur.

- 1999-2001: Wakil Ketua KNPI Kabupaten Mojokerto.

- Anggota DPR RI.

- Ketua FPKB DPR RI.

- Wakil Ketua Baleg dan anggota Komisi II DPR.

- Menteri Ketenagakerjaan Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024. []

Berita terkait
Menaker Ida Fauziyah: Cuti Melahirkan Tidak Dihapus
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyatakan pemerintah tidak menghapus cuti melahirkan karena masih ada tercantum dalam UU Ketenagakerjaan
Menaker Ida Fauziah Sebut Ruang Dialog Masih Terbuka
Menurut Menaker, berbagai pihak belum memahami secara jelas berbagai keuntungan yang bisa didapat dari omnibus law.
Tiga Tuntutan Buruh Demo Kemnaker Pimpinan Ida Fauziyah
Tiga tuntutan buruh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) yang menggelar aksi unjuk rasa di kantor Kemnaker pimpinan Menteri Ida Fauziyah.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.