Ibu Angkat Siksa Tiga Bocah, Ada Jejak Api Rokok

Ketiga bocah lolos setelah berhasil mencongkel pintu menggunakan potongan besi.
OW, kakak dari US (5) dan DV (2,5) saat dimintai keterangan oleh penyidik dari Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Makassar. (Foto: Tagar/Rio Anthony)

Makassar, (Tagar 18/9/2018) – Nasib malang menimpa tiga bocah di Sulawesi Selatan. Perempuan cilik berinisial US (5) serta dua anak lelaki, OW (11) dan DV (2,5), berhasil kabur setelah sebelumnya diduga disekap oleh ibu angkatnya, Gensel. Mereka mengalami pemukulan dan tak diberi makan.

Ketiga bocah tersebut disekap di sebuah ruko di Jalan Seruni, Kelurahan Pandang, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Mereka berhasil kabur setelah berhasil mencungkil gembok pintu menggunakan sebatang besi.

Berdasarkan keterangan si anak, mereka lolos setelah mencongkel pintu menggunakan sebuah potongan besi. “Potongan besi ini kerap dipakai si ibu angkat untuk memukul mereka,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Makassar, Tenri A Palallo di Makassar, Senin (17/9/2018).

Tenri menyebutkan, waktu anak-anak itu berhasil keluar, warga sekitar menemukan US dan DV. Selanjutnya warga melaporkannya ke Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A). Sementara OW, kakak dari kedua bocah, ditemukan di rumah pendeta di Jalan Todopuli, Senin (17/9/2018) malam.

"Tiba-tiba ada warga ke sini mengadu, dan Tim Reaksi Cepat (TRC) langsung ke TKP membawa anak-anak ini ke P2TP2A. Kami akan membawa mereka ke rumah aman untuk recovery mentalnya. Sementara kakaknya Senin malam baru kami amankan," jelas Tenri.

Saat warga menemukan korban, kondisi US dan DV  sangat memprihatinkan. Sekujur tubuh kedua korban penuh luka bakar bekas sulutan api rokok. Kasus penganiayaan ini pun dilaporkan ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Makassar.

"Indikasi kekerasan ada, tapi kami tidak boleh bekerja melampaui kewenangan polisi," ucap Tenri.

Menurut penuturan Nuraini Daeng Sunggung selaku  Ketua RT 5/RW 3, Kelurahan Pandang, Nuraini daeng Sunggung, Memey alias Acci panggilan akrab si ibu angkat adalah sosok perempuan temperamental.

Dia menyebutkan, beberapa kali warga melihat Memey memukuli anak-anak angkatnya yang masih bocah di depan umum. “Selain dipukul menggunakan besi, beberapa kali Memey juga terlihat membanting si bungsu DV untuk naik ke dalam mobil.

"Dia (Memey) pemarah memang. Bahkan pernah ada tukang ojek yang parkir di depan rukonya sekali ditodong senjata api, panjang seperti senapan," ungkap Nuraini saat ditemui di lokasi kejadian, Senin (17/9/2018) malam.

Dia juga menceritakan, beberapa hari sebelumnya, warga sempat melihat sosok seorang perempuan menjebol papan triplek yang menghalangi jendela di lantai dua ruko tersebut. Lalu gadis berteriak dan melambaikan tangan ke arah warga sekitar. Dia menggerak-gerakkan tangannya ke arah mulut, lalu tangan lainnya memegang perut.

Nuraini menangkap pesan itu sebagai pertanda mereka sedang lapar. Diketahui warga, Memey kerap keluar pagi-pagi, baru pulang larut malam.

Meski sudah menyadari tindakan kasar Memey kepada ketiga anak angkatnya, “Warga tak berani menerobos masuk untuk menolong bocah-bocah malang itu dengan alasan kurang bukti,” kata Nuraini.

Masyarakat pun menyayangkan mengapa tetangga sekitar rumah korban tidak segera melaporkannya ke pihak berwajib ketika tahu ada anak disekap.

"Saya heran, banyak cerita bahwa warga sekitar melihat bocah tersebut disiksa ibu tirinya, tapi mereka tidak melapor ke polisi," kata Ahmad, seorang warga Makassar dengan nada kesal yang sempat diwawancarai Tagar saat rekontruksi kasus tersebut, Senin malam.

Saat ini ibu dari ketiga bocah mendekam di Polrestabes Makassar untuk dimintai keterangan terkait kasus tersebut. Sedangkan suami dari ibu angkat anak tersebut belum diketahui keberadaannya. []

Berita terkait
0
Presiden Jokowi Tinjau Proyek Peningkatan Struktur Jalan di Pulau Nias
Pembangunan infrastruktur jalan tersebut dimaksudkan untuk membangun konektivitas antarwilayah di Pulau Nias