Palembang - Beberapa hari belakangan ini Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mulai diguyur hujan dengan intensitas yang cukup tinggi. Dampak dari hujan deras ini juga menurunkan titip api di Sumsel secara signifikan.
Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Ansori mengatakan, hujan deras yang turun kemarin Sabtu 2 November 2019 sangat memberikan dampak terhadap munculnya titik panas atau titik api di Sumsel.
"Sumber data BPBD mendeteksi hanya ada 32 titik panas di seluruh wilayah Sumsel," terang Ansori saat dihubungi Tagar, Minggu 3 November 2019.
Lanjut Ansori, 32 titik hotspot ini terjadi di sembilan kabupaten/kota di Sumsel yakni, Kabupaten OKI ada 19 titik, Kabupaten OKU Timur tiga titik, Kabupaten Muba, Banyuasin dan Empat Lawang dua titik, sisanya dari kabupaten Muratara, Muara Enim, OKU Selatan dan Kota Pagaralam dengan satu titik.
Sumber data BPBD mendeteksi hanya ada 32 titik panas di seluruh wilayah Sumsel.
"Sebelum hujan lebat, ada ribuan titik api yang ada di Sumsel, setelah hujan hanya sisa puluhan. Ini penting untuk menekan Karhutla di Sumsel," katanya.
Dengan Kondisi ini, terang Ansori, pihaknya tidak akan memperpanjang masa tanggap darurat Karhutla karena wilayah Sumsel sudah mulai masuk musim hujan.
"Masa tanggap darurat Karhutla kita sampai tanggal 10 November nanti. Jika hujan secara rutin mengguyur Sumsel bisa dinyatakan status itu tidak akan diperpanjang lagi dan petugas di lapangan akan kita tarik," ungkapnya.
Sejauh ini ada 1030 personil gabungan yang diturunkan untuk memadamkan Karhutla yang terdiri dari TNI, Polri, BPBD Provinsi dan Kabupaten Kota, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api, dan bantuan dari BNPB. []
Baca juga:
- Asyik Akan Ada Wisata Jembatan Kaca di Sumatera Selatan
- Sumatera Selatan Jamin Tidak Kirim Asap ke Singapura
- 79 Kilogram Sabu Gagal Beredar di Sumatera Selatan