Hong Kong Hentikan Kelas Tatap Muka Karena Lonjakan Pandemi

Hong Kong menangguhkan belajar di sekolah secara langsung tatap muka di TK, SD dan sekolah menengah saat kasus virus korona meningkat
Ilustrasi (Foto: straitstimes.com/ST FILE)

Hong Kong - Otoritas Hong Kong mengatakan mereka akan menghentikan kelas tatap muka di semua taman kanak-kanak, sekolah dasar dan menengah mulai Rabu, 2 Desember 2020, sampai awal liburan Natal. Penangguhan juga mencakup sekolah kebutuhan khusus dan sekolah yang menawarkan kurikulum non-lokal.

Hong Kong melaporkan 115 kasus virus corona baru pada Minggu, 29 November 2020, 62 di antaranya terkait dengan klaster yang melibatkan studio tari. Ada 24 infeksi yang tidak diketahui asalnya dan enam kasus impor. Hal ini disampaikan oleh pejabat Departemen Kesehatan Hong Kong, Chuang Shuk-kwan, pada briefing harian virus corona (Covid-19).

Angka terbaru dari 115 kasus adalah yang tertinggi dalam hampir empat bulan, karena pihak berwenang memerangi gelombang virus baru. Jumlah itu naik dari 84 hari Sabtu dan tertinggi sejak 1 Agustus, ketika 125 kasus dilaporkan. Itu dibandingkan dengan rekor 30 Juli 2020 sebanyak 149.

Hong Kong telah menutup bar, klub malam, dan tempat hiburan lainnya untuk ketiga kalinya tahun ini, setidaknya hingga Kamis, 3 Desember 2020. Pihak berwenang memperingatkan bahwa kebangkitan pandemi virus corona memburuk dengan cepat.

Lonjakan terbaru dalam kasus memaksa penundaan peluncuran "gelembung perjalanan" antara Hong Kong dan Singapura, yang semula dijadwalkan pada 22 November 2020, setidaknya selama dua minggu. Pihak berwenang juga membuka kembali aula perawatan Covid-19 sementara di dekat bandara kota.

Sebelumnya pada hari Minggu, 29 November 2020, dua serikat guru terbesar di Hong Kong membuat permohonan terpisah kepada pemerintah untuk menangguhkan semua kelas fisik di sekolah dasar dan menengah, lapor penyiar publik RTHK.

Kelas tatap muka di semua taman kanak-kanak dan tingkat sekolah dasar telah ditangguhkan lebih awal menyusul wabah infeksi saluran pernapasan bagian atas.

Secara terpisah, Sekretaris Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Hong Kong, Dr Law Chi Kwong, mengatakan Hong Kong akan meminta staf panti jompo menjalani tes wajib untuk Covid-19. Dia mengatakan mereka yang tidak mematuhi akan menghadapi denda dan dilarang bekerja.

Dalam sebuah wawancara dengan program TVB, Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, mengatakan bahwa pemerintahannya sedang mempertimbangkan hukuman yang lebih keras bagi orang-orang yang melanggar peraturan jarak sosial, karena denda 2.000 dolar Hong Kong, setara dengan Rp 3,9 juta, saat ini belum cukup efektif dalam mencegah pelanggaran. Hal ini dilaporkan oleh RTHK.

Pusat keuangan Asia sedang berjuang melawan gelombang keempat infeksi Covid-19, dengan klaster yang berkembang pesat terkait dengan setidaknya 21 studio tari. Hingga Minggu, 29 November 2020, total ada 479 kasus infeksi yang terkait dengan sanggar tari.

Sejak akhir Januari 2020, 6.239 orang di Hong Kong telah terinfeksi virus penyebab Covid-19, 109 di antaranya meninggal karena penyakit tersebut (straitstimes.com). []

Berita terkait
Virus Corona, Garuda Awasi Penerbangan ke Hong Kong
Direktur Utama Garuda Irfan Setiaputra mengatakan maskapai nasional Garuda Indonesia berkomitmen mendukung upaya pemerintah mencegah virus corona.
RSUD Sidoarjo Rawat TKW dari Hongkong Diduga Corona
RSUD Sidoarjo menempatkan seorang TKW dari Hongkong di Ruang Isolasi Khusus untuk mendapatkan perawatan gun mendeteksi virus corona.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.