HKBP Tabur Benih Ikan di Danau Toba

HKBP menunjukkan kepedulian kepada kelestarian lingkungan, dengan menabur ikan di Danau Toba.
Jemaat HKBP menabur benih ikan di Danau Toba sebagai bagian dari Eco Pastoral Care. (Foto: Tagar/Dok. HKBP)

Medan - Sebagai gereja etnis Batak terbesar di Indonesia, Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) menunjukkan bentuk kepeduliannya kepada kelestarian lingkungan. Salah satunya terhadap kelestarian ikan di perairan Danau Toba.

Selasa, 17 Juni 2019 kemarin, unsur pimpinan gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) menabur benih ikan di perairan Danau Toba, tepatnya di Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.

Menurut Kepala Departemen Marturia HKBP Pdt Anna Ch Vera Pangaribuan, tabur benih ikan sebagai lanjutan dari ibadah serentak 128 resort gereja HKBP yang ada di kawasan Danau Toba.

Ia menjelaskan, kegiatan ini merupakan bentuk keprihatinan terhadap kondisi Danau Toba saat ini.

Berita sebelumnya: HKBP Gelar Ibadah Keprihatinan Rusaknya Danau Toba

"Air sudah tercemar dan hutan-hutan penyangga Danau Toba semakin gundul, bahkan kehidupan masyarakatnya semakin miskin meski alamnya kaya," katanya, dalam keterangan tertulis diterima Tagar, Rabu 20 Juni 2019.

"Kami melakukan penaburan benih ikan ini karena keprihatinan kami. Di mana air sudah tercemar, pohon-pohon juga sudah semakin banyak berkurang. Kehidupan masyarakat juga semakin miskin, bukan semakin maju," jelasnya.

Dia berharap kehadiran unsur HKBP di Danau Toba bisa semakin membawa kebaikan. Ikan yang ditabur, disebutnya 70 ribu ekor benih ikan mujahir dan ikan mas.

Pada 5 Juli 2019 mendatang akan dilakukan lagi penaburan 100 ribu benih ikan. Pada kegiatan mendatang sekaligus direncanakan diskusi panel bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Kabupaten Tobasa terkait kerusakan Danau Toba dan hutan penyangganya.

Menurutnya, Danau Toba saat ini kondisinya semakin parah. Dipenuhi sampah, limbah hingga airnya tak lagi dapat dikonsumsi.

Jika kita sebagai umat yang percaya dan yakin akan rencana Allah adalah rencana yang baik maka kita harus ikut melestarikan Danau Toba

"Baunya pun sudah tidak sedap, jadi imbauan kami kepada jemaat HKBP di kawasan Danau Toba supaya tidak lagi mengotori dan merusak air Danau Toba ini," jelasnya.

Pegiat lingkungan dari Jendela Toba, Mangaliat Simarmata, yang terlibat penaburan benih ikan mengatakan, saat ini Danau Toba sudah tinggi tingkat kerusakannya. Selain rusaknya air Danau Toba, hutan-hutan penyangga Danau Toba juga hancur hingga mengakibatkan longsor dan menelan korban jiwa.

Dia berharap pemerintah benar-benar serius mencegah kerusakan serta bertindak tegas terhadap perusak lingkungan.

"Saya sangat berharap pemerintah dengan tegas memenuhi janji-janjinya," kata Mangaliat yang juga pegiat Geopark Kaldera Toba itu.

Berita sebelumnya: Ephorus HKBP Dukung dan Doakan Ma'ruf Amin Jadi Wapres

Penaburan bibit ikan diawali dengan ibadah. Khotbah dibawakan Pdt Mangido Tua Pandiangan. Dalam khotbahnya, ia menekankan pentingnya merawat dan melestarikan kawasan Danau Toba.

Antara lain dengan menjaga air di kawasan Danau Toba dari keramba, menjaga hutan agar tidak ditebang liar dan menjaga tata krama dengan baik.

"Jika kita sebagai umat yang percaya dan yakin akan rencana Allah adalah rencana yang baik maka kita harus ikut melestarikan Danau Toba. Tetapi jika kita mencemari, tidak ikut ambil bagian menjaga kawasan Danau Toba dari penebangan liar dan pencemaran air, berarti kita telah merusak ciptaan Allah," kata Mangido. []

Berita terkait