Heri Tewas Setelah Pulang Nonton Dangdutan

Jenazah korban menjalani autopsi di RSUD RA Kartini Jepara, guna memastikan penyebab kematian.
Tim Forensik Polda Jawa Tengah, melakukan autopsi Jenazah Sugeng Heri Prasetyo (22), di ruang pemulasaraan jenazah RSUD RA Kartini Jepara, Jumat (6/4). Korban tewas akibat pengeroyokan usai nonton orkes dangdut, Kamis (5/4). (alf)

Jepara (Tagar 6/4/2018) - Sugeng Heri Prasetyo (22), warga Desa Pulodarat, Kecamatan Pecangaan, Jepara, Jawa Tengah, tewas karena ditusuk orang tak dikenal, seusai menonton orkes dangdut di Desa Mantingan, Kecamatan Tahunan, Kamis (6/4) malam. Korban mengalami dua luka tusuk di punggung dan perut. ‎

Menurut Sebelum dikebumikan, jenazah korban menjalani autopsi di RSUD RA Kartini Jepara, guna memastikan penyebab kematian. Kronologi kejadian bermula saat Heri dan kawan-kawannya menonton dangdut di Desa Mantingan. Sebelum pertunjukan orkes dangdut usai, korban bergegas pulang terlebih dulu, karena di tengah pertunjukan ada kericuhan antar penonton.

Kanit Lidik I, Satreskrim Polres Jepara, Ipda Bambang Suroyo menjelaskan, ketika sampai di lapangan parkir, ada belasan orang yang tak dikenal menghampiri rombongan korban. Diduga salah sasaran, rombongan tak dikenal tersebut kemudian melakukan pengeroyokan, kepada Heri.

"Informasi yang kami terima pengeroyokan terjadi 200 meter dari lokasi orkes dangdut," ujar Ipda Bambang Suroyo, disela-sela proses autopsi berlangsung.

Kepala korban dipukul dengan botol minuman keras, hingga mengalami luka parah. Sedangkan bagian perut dan punggung ditusuk dengan senjata tajam. Korban sempat mendapatkan perawatan di instalasi gawat darurat, namun 20 menit berselang, Sugeng dinyatakan meninggal dunia.

"Akibat tusukan di perut sebelah kanan, mengenai organ hati. Sementara tusukan di perut mengenai paru-paru. Kematian diakibatkan luka tusuk tersebut," jelas Suroyo.

Sejumlah kerabat korban terlihat di rumah sakit guna menjemput kepulangan jenazah. Menurut sepupu korban, Tri Sugiyanto, Heri sebelum menonton orkes dangdut, korban mendatangi Alun-alun Jepara, dan tak berniat menonton orkes dangdut.

"Saya tidak tahu pasti kejadiannya, namun yang jelas Heri sebenarnya tak ingin menonton orkes (di Mantingan). Dia bersama teman-temannya Arfi, Rois dan Aris pergi berjalan-jalan ke Kota Jepara. Pulangnya lewat situ (lokasi orkes) kemudian mampir sebentar. Ketika pulang eh malah dikeroyok," ungkapnya.

Selain melakukan autopsi, Satreskrim Polres Jepara juga melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi termasuk diantaranya reka-rekan korban yang ada di lokasi kejadian. (alf)

Berita terkait