Hasto Bertemu Jokowi Minta Selamatkan Citarum

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan ,Sungai Citarum harus diselamatkan agar masyarakat kembali pada nilai-nilai luhur budaya.
PENGERUKAN MATERIAL SUNGAI CITARUM: Petugas dengan alat berat mengeruk material tanah serta sampah di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum yang debit airnya surut dan tercemar limbah, di Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (14/9). Pada musim kemarau, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum melakukan pengerukan akibat pendangkalan dan pelebaran sungai untuk daya tampung air guna mengantisipasi terjadinya banjir masuk pemukiman warga saat musim penghujan. (Foto: Ant/Fahrul Jayadiputra).

Kuningan, (Tagar 17/9/2017) – Jangan biarkan nilai-nilai bangsa terbengkalai. Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan ,Sungai Citarum harus diselamatkan agar masyarakat kembali pada nilai-nilai luhur budaya yang telah membangun peradaban.

Hal itu sebelumnya disampaikan Hasto saat memberikan sambutan acara Konsolidasi Internal DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kuningan, Sabtu (16/9). Dia mengingatkan masyarakat di Jawa Barat tentang pentingnya mengembalikan Sungai Citarum sebagai jalan peradaban masyarakat Jawa Barat dengan seluruh tradisi kebudayaan.

"Sungai Citarum sebagai urat nadi kehidupan hanyalah cerita sejarah pada masa kejayaan Tarumanegara. Sekarang itu sudah seperti dilupakan. Maka, kita harus punya semangat dan kesadaran bisa menyelamatkan sejarah itu," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Minggu (17/9).

Hasto hadir dalam acara itu didampingi Ketua DPP Andreas H Pareira, Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar TB Hasanuddin, dan Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jabar Abdy Yuhana. Adapun peserta konsolidasi adalah tiga pilar partai yakni kader di eksekutif, di legislatif, dan struktural partai dari DPC hingga Pimpinan Ranting PDI Perjuangan Kabupaten Kuningan.

Hasto kemudian menceritakan beberapa hari yang lalu dirinya bertemu dengan Presiden Jokowi dan sudah menyampaikan mengenai pentingnya menyelamatkan Citarum yang sekarang menjadi tempat berbagai sampah.

Hasto mengingatkan, peradaban, budaya, dan transportasi menyusuri dan menyeberang sungai Citarum yang telah ada sejak beberapa abad lalu.

"Dari yang dulu menjadi sumber peradaban dan budaya, sekarang Citarum menjadi penyalur dan pencemaran lingkungan, yang tentunya menjadi ancaman bagi alam raya," ujarnya.

Hasto juga mengingatkan kader untuk berkreasi dan berinovasi menumbuhkembangkan ekonomi kerakyatan.

Ia mencontohkan apa yang dilakukan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang begitu inovatif dan kreatif dalam memberdayakan rakyatnya mengembangkan perekonomian dalam berbagai hal. Mulai dari pelatihan menjahit, pelatihan memasak, hingga bertani secara modern dengan memanfaatkan perkembangan teknologi.

Sementara terkait dengan konsolidasi internal partai, khususnya untuk menghadapi Pilkada Serentak 2018 di mana Kabupaten Kuningan adalah salah satunya, Hasto mengatakan pentingnya menjaga soliditas organisasi.

"Jangan sampai ada kader yang dengan ego dan kepentingan pribadi kemudian justru merusak organisasi," tuturnya.

Setelah konsolidasi di Kuningan, Hasto kemudian menuju Keraton Kasepuhan Cirebon. Di Keraton, Hasto bertemu dengan Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat.

Di Keraton Kasepuhan, Hasto dalam kapasitasnya sebagai Sekjen Senopati Nusantara juga berkunjung ke Museum Pusaka Keraton Kasepuhan yang di waktu bersamaan sedang diadakan Pameran Pusaka dan Tosan Aji. (yps/ant)

Berita terkait
0
Mensos Kobarkan Semangat Wirausaha Ribuan Ibu-ibu KPM PKH
Menteri Sosial Tri Rismaharini membakar semangat para penerima manfaat yang hadir di Pendopo Kabupaten Malang, Sabtu, 25 Juni 2022.