Bantul - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul, Yogyakarta mengadakan rapid diagnostic test (RDT) yang terbuka untuk umum, pada Selasa 5 Mei 2020. Rapid test ini diadakan di halaman Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Bantul Sri Wahyu Joko Santosa menyampaikan, seluruh warga diperkenankan mengikuti rapid test ini. Namun masyarakat umum dengan kriteria tertentu yang dianggap lebih rentan tertular tetap menjadi prioritas utama.
"Terutama masyarakat yang punya riwayat perjalanan dari daerah terjangkit. Khususnya daerah-daerah yang epidemi tinggi, seperti Jakarta, Bekasi, Depok, Bogor, Surabaya, hingga Bali," ucapnya pada Senin 5 Mei 2020.
Selain para pelaku perjalanan atau orang yang baru tiba di Bantul, masyarakat yang memiliki kontak erat dengan pasien yang dinyatakan positif terpapar Corona, juga menjadi sasaran pokok. Termasuk, mereka yang kontak erat dengan warga reaktif, atau positif menurut hasil rapid test. "Jadi, untuk pelaksanaan rapid test ini, kita lanjutkan dengan menyasar masyarakat umum, dengan kriteria-kriteria tertentu," jelasnya.
Dokter yang akrab disapa Oki itu menjelaskan, warga yang hendak mengikuti rangkaian tes cepat ini, dapat mendaftar di halaman deteksicorona.bantulkab.go.id/rapidtest. Akan tetapi, ia menekankan warga wajib mengisi data dirinya sejujur mungkin.
Hari ini ada sekitar pendaftar RDT massal mencapai 414 orang. Namun, setelah melalui verifikasi hanya 170 orang yang memenuhi kriteria. "Jadi yang lolos uji kriteria ada 170 itu, kriterianya kan adalah warga yang kontak erat dengan pasien positif Covid-19 dan juga mereka yang pernah melakukan perjalanan ke zona merah," jelas Oki.
Hasilnya, dari 170 orang tersebut ada dua orang di antaranya reaktif dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 Bambanglipuro untuk swab test.
Tadi keduanya sudah langsung dirujuk ke RSL Covid-19 untuk pengambilan swab.
Kedua orang yang hasilnya reaktif itu Oki tidak bisa menjelaskan identitasnya, namun saat ini keduanya telah dibawa ke Rumah Sakit Lapangan (RSL) Khusus Covid-19, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul.
"Tadi keduanya sudah langsung dirujuk ke RSL Covid-19 untuk pengambilan swab. Karena untuk memastikan positif Covid-19 atau tidak itu harus menjalani Polymerase Chain Reaction (PCR) dulu," jelas Oki.
Ia menjelaskan jika nantinya hasil swab tersebut positif maka orang yang pernah bersinggungan langsung dengan mereka harus melalukan isolasi mandiri selama 14 hari.
"Saat ini masih menunggu hasil swab-nya seperti apa, kalau sudah keluar dan positif maka langkah kita seperti itu, saat ini kami juga masih mencari tahu riwayat keduanya," kata Oki.
Sementara itu data hari ini 5 Mei di Bantul sudah ada 17 orang yang positf terkena Covid-19. "Untuk PDP ada 17 pasien dan ODP dirawat ada 2 orang dan untuk yang merawat pasien positif antara lain, RSPAU 2 pasien, Bethesda 1 pasien RSLKC 10 pasien, JIH 1, RSPS 3," kata pria yang sering disapa Oki ini.
Selain itu ia juga mengatakan bahwa warga harus menuruti arahan pemerintah yang menganjurkan di rumah saja, menjalankan ibada selama bulan puasa di rumah dan tetap menjaga kebersihan.
Baca Juga:
- Usai 27 Karyawan Indogrosir di Sleman Reaktif Corona
- Dari Ijtima Gowa, Satu RT di Kulon Progo Isolasi
- Ibu di Yogyakarta Gantungkan Bekal Makanan Gratis