Jakarta, (25/2/2018) - Kentut, kata ini bisa jadi hal yang membuat risih bagi banyak orang. Bagi orang Timur, kentut di depan banyak orang dianggap tak punya etika.
Sering sekali karena adat ketimuran, kita malu atau tak mau kentut di depan banyak orang. Kita memilih menahan. Akhirnya, kita merasa mulas atau sakit perut. Sebagian memilih kentut tetapi diupayakan tidak berbunyi. Ketika baunya tercium, semua pada saling tuding.
Tapi tahukah kamu sebenarnya kentut sangat bermanfaat bagi orang yang mengeluarkannya, termasuk juga orang yang menghirup bau kentut?
Menurut pakar kesehatan University of Exeter, Inggris, kentut yang bau itu baik bagi kesehatan. Dalam hal ini, kesehatan bagi yang mengeluarkan kentut maupun yang mencium aroma kentut tersebut.
Dalam sehari, rata-rata kita akan mengeluarkan kentut sebanyak 14 kali.
Menurut penelitian, kentut yang memiliki bau yang kuat menandakan bahwa kita telah mengonsumsi makanan yang memiliki kandungan serat dan di dalam usus kita terdapat bakteri baik.
Hasil penelitian University of Exeter tersebut menganjurkan agar tidak perlu menutup hidung saat mencium bau kentut dari orang di sekitar kita.
Menurut para peneliti, gas yang ada pada kentut ini ternyata bisa mencegah datangnya berbagai penyakit, seperti penyakit jantung, kanker, demensia. dan lain sebagainya. Hal tersebut disebabkan keberadaan kandungan gas hydrogen sulfida di dalam kentut.
Gas itu diproduksi oleh bakteri yang ada dalam perut saat saat memecah makanan. Dengan menghirup aroma gas yang dimaksud, maka resiko untuk terkena mitokondria atau organel yang memiliki peran besar pada respirasi akan menurun.
Sebagai informasi, peran mitokondria sangat penting bagi tubuh kita, dimana kemampuannya dalam menghasilkan energi yang berasal dari nutrisi makanan kita. Jika mitokondria ini rusak, maka ada kemungkinan daya tahan tubuh menurun sehingga kita pun akan lebih mudah jatuh sakit.
Jadi, jika ada yang kentut di sekitar kita, lebih baik tak usah menutup hidung atau menjauh. Boleh dicoba. (Fet)
