Hasil KTT Negara-negara G-7 Lahirkan Komunike Berskala Luas

KTT G-7 sebagai “pertemuan luar biasa yang kolaboratif dan produktif” yang membuat kemajuan dalam memberantas pandemi virus corona
Tuan rumah PM Inggris, Boris Johnson, bersama para pemimpin negara-negara G-7 dalam KTT di Cornwall, Inggris, 13 Juni 2021 (Foto: voaindonesia.com/

London – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, telah menyatakan bahwa KTT G-7 sebagai “pertemuan luar biasa yang kolaboratif dan produktif” yang membuat kemajuan dalam memberantas pandemi virus corona (Covid-19), menghidupkan kembali ekonomi global dan secara terang-terangan mengkritisi China karena perilaku buruknya.

Berbicara kepada wartawan pada akhir pertemuannya di Carbis Bay, Inggris, hari Minggu, 13 Juni 2021, Biden juga memuji perjanjian untuk mengatasi korupsi, memerangi ransomware, dan mengakhiri pendanaan publik untuk proyek-proyek batubara meski tanpa tenggat waktu.

Para pemimpin G-7, yang menandatangani Deklarasi Teluk Carbis, bertekad untuk “mengakhiri pandemi dan bersiap untuk masa depan,” serta “menghidupkan kembali perekonomian” dengan dukungan 12 triliun dolar AS yang diberikan selama pandemi.

Para pemimpin lain, termasuk tuan rumah Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, menggemakan pernyataan Biden untuk “membangun kembali dengan lebih baik.”

Pernyataan penutup yang diberi nama sesuai lokasi KTT G-7 di kota tepi laut Cornwall, Inggris, mengakui perlunya mengatasi akar pandemi di tingkat global. Tujuannya adalah untuk memangkas waktu yang dibutuhkan untuk mengatasi pandemi, termasuk untuk mengembangkan vaksin menjadi di bawah 100 hari.

biden konpres g7Presiden AS, Joe Biden, memberikan konferensi pers pada akhir KTT G7 di Cornwall, Inggris, 13 Juni 2021 (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

“Ada konsensus bersama yang jelas di antara mitra-mitra kami di G-7 bahwa ini bukan akhir,” ujar Biden tentang perlawanan terhadap virus corona. “Kita harus terus melakukan (upaya penyediaan vaksin) hingga dapat menyediakan kebutuhan seluruh dunia,” imbuhnya.

Diskusi kepala negara Inggris, Amerika, Kanada, Perancis, Jerman, Italia dan Jepang – kelompok negara-negara demokrasi terkaya yang dikenal sebagai Kelompok Tujuh – juga dihadiri oleh para pemimpin kesehatan global dari Korea Selatan, Afrika Selatan dan Australia. Perdana Menteri India Narendra Modi ikut serta secara virtual. Ikut hadir pula Sekjen PBB Antonio Guterres dan para pemimpin organisasi internasional lainnya.

Konferensi ini menunjukkan kepada para pemimpin G-7 dan warga negara mereka bahwa “Amerika kembali,” ujar Biden, setelah pemerintahan Donald Trump selama empat tahun terakhir. “Saya kira kita telah membuat beberapa kemajuan dalam membangun kembali kredibilitas Amerika di antara mitra-mitra terdekat kami.”

“Kurangnya partisipasi (Amerika) pada masa lalu dan keterlibatan penuh kami diperhatikan secara signifikan bukan saja oleh para pemimpin negara-negara ini, tetapi juga warga di negara-negara G-7,” ujar Biden dalam konferensi pers di bandara Kota Newquay, Cornwall, Inggris (em/lt)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Negara-negara G7 Sumbang 1 Miliar Dosis Vaksin Covid-19
Negara-negara yang tergabung dalam G7 berjanji akan sumbang 1 miliar dosis vaksin Covid-19 untuk negara-negara miskin di dunia
Desakan Agar G7 Buka Akses Vaksin untuk Negara Miskin
Ratusan mantan pemimpin dunia mendesak negara-negara anggota G7 agar membuka akses vaksin Covid-19 untuk negara-negara miskin
PM Johnson Serukan G7 Vaksinasi Dunia Sebelum Akhir 2022
PM Inggris, Boris Johnson, serukan para pemimpin kelompok negara-negara kaya G7 buat komitmen vaksinasi dunia sebelum akhir 2022
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.