Hasil Kostum Kucing Warga Majalengka Jutaan Rupiah

Awal ide Fani Nuryanto, pemuda asal Majalengka, Jabar, membuat kostum kucing dari YouTube di tahun 2018, sebulan dia meraup keuntungan Rp 5 juta
Kustom kucing hasil karya pemuda asal Majalengka, Jabar, Fani Nuryanto (Foto: Tagar/Charles).

Majalengka - Seorang pria asal Majalengka, warga di Desa Sampiran, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mampu meraup untung jutaan rupiah dari hasil menjual kostum unik untuk kucing setelah viral di media sosial.

Fani Nuryanto, 33 tahun, mengatakan ide awal membuat kostum kucing ini saat dia menonton YouTube lalu mencoba membuatnya dengan tangan pada tahun 2018 yang lalu. "Awal ide saya buat kostum kucing ini dari YouTube di tahun 2018, akhirnya saya coba-coba untuk buat pakai tangan gak dijahit pakai mesin," ungkap Fani, 13 Agustus 2020.

Setelah berhasil menciptakan kostum dengan tema anak sekolah menggunakan tangan, kemudian dia membuat konten video cerita yang berperan sebagai aktornya adalah sepasang kucing kesayangannya. "Kostum pertama yang saya buat yaitu kostum seragam anak sekolah, saya coba pasang di kucing saya terus saya bikin konten video dan gak taunya disambut baik oleh masyarakat," tutur Fani.

Pria yang sebelumnya berjualan helm di Bandung dan Garut ini, kembali menceritakan jika penghasilan antara menjual kostum kucing dibandingkan dengan jualan helm lebih menguntungkan menjual kostum kucing. "Dulu saya dagang helm di Bandung dan Garut, tapi ya tetap keuntungan lebih besar dari hasil bisnis jual kostum kucing yang memang dari awal gak sengaja karena kecintaan saya terhadap kucing," kata dia.

Setelah beberapa kali dia mengunggah video kostum unik bagi kucingnya di media sosial, membuat banyak orang ingin dibuatkan dengan kostum yang serupa. "Karena mulai banyak permintaan dari masyarakat untuk dibuatkan kostum kucing akhirnya saya belajar mesin jahit karena udah nggakgak mungkin lagi jahit pakai tangan," kata Fani.

Menurut Fani, kebanyakan dari pesanan yang dipesan yakni sesuai keinginan dengan permintaan konsumen. Ketika disinggung soal pelanggan dari usaha yang dirintisnya itu, dia mengatakan pelanggan hampir dari seluruh wilayah di Indonesia. "Paling banyak dari DKI Jakarta dan sebagian daerah di pulau jawa," kata Fani.

Bahkan dia juga sempat menerima pesanan dari Jerman dan Irak kemudian sempat juga menerima permintaan dari Singapura, Malaysia dan India namun dia menolak karena kurang mengetahui soal perhitungan untuk biaya pengiriman serta pajak yang harus dibayarkan.

"Alhamdulillah orang Indonesia yang menetap di Jerman sama Irak pernah pesan kostum kucing ini, setelah itu mulai banyak pesanan dari Singapura, Malaysia dan India tapi saya nggak ambil karena bukan orang Indonesia yang pesannya jadi saya terkendala di bahasa sama biaya pengiriman serta pajaknya," ujar Fani.

Kostum cantik dan unik itu ia jual mulai dari harga Rp 100-250 ribu tergantung kesulitan kostum yang dibuat. Dengan tingkat kesulitan yang cukup besar dikatakannya dalam sehari hanya bisa memproduksi sebanyak dua kostum kucing saja. "Saya juga sempat menerima permintaan sampai 15 kostum dalam satu permintaan dan yang paling banyak permintaan yaitu kostum anak sekolah," ujar Fani.

Faktor tersulit bagi dirinya yakni membuat pola kostum sesuai permintaan karena dari masing-masing permintaan kostum selalu berbeda terlebih lagi harus disesuaikan dengan jenis kucingnya. "Sampai dengan sekarang sudah memproduksi ratusan kostum, alhamdulillah saya sebulan bisa mendapatkan keuntungan bersih Rp 5 juta," tutur Fani. []

Berita terkait
Kisah Pemulung Perawat Kucing Jalanan di Yogyakarta
Pemulung ini berhati mulia, tapi mungkin dipandang biasa. Dia rela mengobati kucing jalanan yang tak bertuan yang sedang sakit.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.