Hary Tanoesoedibjo, Konglomerat Pendiri MNC Group

Hary Tanoesoedibjo, pendiri sekaligus pemegang saham pengendali dan Executive Chairman MNC Group salah satu orang terkaya versi Forbes.
Pendiri, sekaligus pemegang saham pengendali dan Executive Chairman PT MNC Investama Tbk atau MNC Group Hary Tanoesoedibjo. (Foto: Instagram/@hary.tanoesoedibjo)

Jakarta - Hary Tanoesoedibjo, pendiri sekaligus pemegang saham pengendali dan Executive Chairman PT MNC Investama Tbk atau MNC Group merupakan salah satu orang terkaya di Tanah Air. Dengan kekayaan mencapai $1B alias 1 triliun dolar Amerika Serikat, ia tercatat sebagai orang terkaya ke-32 di Indonesia versi Forbes 2019.

Karir Pengusaha

Hary Tanoesoedibjo merupakan lulusan dari Carleton University, Ottawa, Kanada pada 1988 dengan gelar Bachelor of Commerce (Honours) dan lulusan dari Ottawa University pada 1989 dengan Master of Business Administration.

Seperti dilansir dari wikipedia.org, Hary Tanoesoedibjo mengumpulkan pundi-pundi kekayaan saat mendirikan Bhakti Investments yang kini berubah nama menjadi PT MNC Investama Tbk atau MNC Group sebagai perusahaan sekuritas di Surabaya, 2 November 1989.

Untuk mengembangkan usahanya, kantor pusat MNC Group pindah ke Jakarta pada 1990. Empat tahun kemudian, perusahaan memperluas cakupan usaha untuk memasukkan perdagangan efek dan perantara pedagang efek, penasihat investasi, manajer investasi, penjamin emisi, originasi dan sindikasi, penasihat keuangan dan jasa riset, serta merger dan akuisisi, diikuti oleh peluncuran reksa dana produk.

Gedung MNCGedung MNC. (Foto: Tagar/Gemilang Isromi Nuari)

Seperti dilansir dari mncgroup.com, tiga tahun berselang, perusahaan tersebut terdaftar sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia melalui penawaran umum perdana (Initial Public Offering) pada 1997. Di tahun yang sama, perusahaan induk di bidang media berbasis iklan dan konten PT Media Nusantara Citra Tbk didirikan.

Pada 2001 mengakuisisi 70 persen saham GlobalTV kini GTV, mengakuisisi PT Rajawali Citra Indonesia (RCTI), stasiun TV swasta pertama di Indonesia, dan MNCTV dan mulai memproduksi kontennya sendiri.

Lalu, perusahaan melakukan penawaran umum saham perdana pada 2007 dengan kode saham MNCN yang pada saat itu, merupakan IPO terbesar di Indonesia. Setelah IPO, MNC Group mendirikan stasiun TV iNEWS.

Pad 2007, MNC Group pun merambah di bisnis properti melalui PT MNC Land Tbk. Perusahaan induk dari anak perusahaan yang berfokus di bidang pengembangan dan pengelolaan entertainment, lifestyle property & hospitality. Portfolio proyeknya mencakup beberapa gedung perkantoran serta hotel di Jakarta dan Surabaya.

Sejumlah proyek entertainment & lifestyle yang paling prestisius di Indonesia, antara lain MNC Lido City, MNC Bali Resort, Park Hyatt Jakarta, dan The Westin Resort & Convention Centre di Bali (www.mncland.com).

Selain itu, Hary Tanoesoedibjo juga memperluas usaha di bidang finansial melalui MNC Kapital Indonesia. Sebagai perusahaan induk bidang finansial, MNC Financial memiliki sejumlah anak perusahaan di sektor keuangan, di antaranya MNC Bank, MNC Life, MNC Insurance, MNC Finance, MNC Leasing, MNC Sekuritas, MNC Asset Management.

Hary TanoesoedibjoHary Tanoesoedibjo, pendiri sekaligus pemegang saham pengendali dan Executive Chairman PT MNC Investama Tbk atau MNC Group. (Foto: Instagram/@hary.tanoesoedibjo)

Dunia Politik

Hary Tanoesoedibjo terjun ke dunia politik dan bergabung dengan Partai NasDem sejak 9 Oktober 2011. Dalam kepengurusan, ia menjabat sebagai Ketua Dewan Pakar dan juga Wakil Ketua Majelis Nasional

Lepas dari Partai NasDem, pada 17 Februari 2013 ia bergabung dengan bergabung dengan Partai Hanura menduduki jabatan Ketua Dewan Pertimbangan. Ia sempat mendeklarasikan diri sebagai calon wakil presiden berpasangan dengan Wiranto pada pemilihan presiden 2014.

Pada 7 Februari 2015, Hary Tanoesoedibjo mendeklarasikan partai politik, yakni Partai Persatuan Indonesia (Partai Perindo) dan menjadi ketua umum (ketum) partai tersebut.

Teranyar, Perindo gagal lolos ke DPR periode 2019-2024 karena memperoleh 3.738.320 suara atau 2,67 persen suara. Sedangkan ambang batas parlemen atau parliamentary threshold partai sebesar empat persen.

Lain-lain

Tak hanya dikenal sebagai pengusaha dan politikus, ia juga memiliki jabatan lain, di antranya menjadi Ketum Festival Film Indonesia (FFI), Ketum Pengurus Besar Keluarga Olahraga Tarung Derajat (PB Kodrat) dan Ketum Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia(POBSI).

Keluarga

Hary Tanoesoedibjo menikah dengan Liliana Tanaja dan mempunyai lima orang anak, yaitu Angela Herliani Tanoesoedibjo (1987), Valencia Herliani Tanoesoedibjo (1993), Jessica Herliani Tanoesoedibjo (1994), Clarissa Herliani Tanoesoedibjo (1996), dan Warren Haryputra Tanoesoedibjo (2000).

Liliana Tanoesoedibjo turut menjadi Komisaris MNC Group bersama dua putrinya, yaitu Angela Herliani Tanoesoedibjo dan Valencia Herliani Tanoesoedibjo.

Namun, Angela Herliani Tanoesoedibjo mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Komisaris berdasarkan Surat No.094/BHIT/DIR/X/2019 kepada Otoritas Jasa Keuangan pada, 30 Oktober 2019.

Pengunduran diri Angela Herliani Tanoesoedibjo dilakukan seusai ia ditunjuk dan dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada Kabinet Indonesia Maju, 25 Oktober 2019. []

Berita terkait
Tiga Anak Usaha MNC Group Milik Hary Tanoesoedibjo
PT Global Mediacom Tbk bukan satu-satunya anak usaha yang dimiliki pendiri, sekaligus pemegang saham pengendali MNC Group Hary Tanoesoedibjo.
Dituntut Pailit, Apa Klarifikasi Global Mediacom?
PT Global Mediacom Tbk (BMTR atau Perseroan) tak tinggal diam terhadap permohonan pernyataan pailit yang dilayangkan KT Corporation.
KT Corporation Tuntut Pailit Global Mediacom
KT Corporation melayangkan permohonan pernyataan pailit terhadap anak usaha MNC Group milik Hary Tanoesoedibjo, PT Global Mediacom Tbk.