Harta Benda Korban Kebakaran Dijarah, Polisi Diam

Sejumlah warga korban kebakaran di Labuhanbatu harta bendanya dijarah. Polisi justru tak melakukan tindakan.
Lokasi kebakaran yang menewaskan empat orang dan menghanguskan puluhan rumah warga di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Sei Berombang, Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, 5 Juni 2019. (Foto: Tagar/Habibi)

Labuhanbatu - Sejumlah warga korban kebakaran di Jalan Jendral Ahmad Yani, Kelurahan Sei Berombang, Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, Sumut, Rabu lalu mengaku harta bendanya dijarah. Polisi mengetahui hal itu justru tak melakukan tindakan.

Seperti dikisahkan salah seorang warga yang rumahnya turut dirobohkan saat kebakaran dengan tujuan agar api tidak menjalar ke rumah lainnya. Obak, kakek yang ditaksir berusia tujuh puluh tahun lebih.

"Dia kasih tarek awak semua barang-barang ke luar, dia bilang mau bantu," keluhnya dengan logat khas di hadapan Kapolsek Panai Hilir AKP Budiarto saat berada di depan kantor Camat Panai Hilir, Kamis 6 Juni 2019 siang.

Berita sebelumnya: Bupati Labuhanbatu Akan Bangun Rumah yang Terbakar

Kakek etnis Tionghoa itu mengaku banyak harta bendanya hilang, namun dia mengaku tidak mengenal pelaku. "Banyak barang hilang, tidak kenal, orang orang sini juga," akunya.

Saat ditanya apa saja barang yang hilang. Dia menyebut di antaranya, kompor gas, beras, televisi dan perkakas rumah tangga. Dia memprediksi kerugian mencapai sepuluh juta rupiah lebih.

"Gas, beras dua goni, tivi dikasi orang hilang juga, sepuluh juta lebih, perkakas juga habis semua," ucapnya.

Berita sebelumnya: 4 Orang Terpanggang Api Kebakaran di Labuhanbatu

Hal sama dikeluhkan warga lainnya yang turut menjadi korban penjarahan. "Abis semua dicuri, dibawa semua, saya kira mau bantu, taunya dibawa semua barang-barang saya," kata seorang pria yang tak menyebutkan namanya.

Saat ditanya siapa pelaku atau apakah kenal pelaku penjarahan. Pria berbaju kaus putih itu mengaku kenal. Namun dirinya mengaku pasrah.

"Kenal semua, orang sini, kantor polisi dekat sini, udahlah jangan tanya lagi pusing ini," ucapnya sembari beranjak pergi.

Berita sebelumnya: Lebaran Pertama, 13 Rumah Terbakar di Labuhanbatu

Kapolsek Panai Hilir AKP Budiarto saat diwawancarai Tagar terkait peristiwa penjarahan tersebut seolah mengamini tindakan kriminal tersebut. Dirinya mengaku hampir semua korban mengalami hal serupa.

"Gini, gini, mungkin semula niatnya mau bantu, namun keterusan, jadi dibawa semua barang-barangnya. Biasanya itu kalau ada peristiwa seperti ini, ngambil kesempatan," ucapnya di hadapan warga di depan kantor Camat Panai Hilir.

AKP Budiarto mengatakan tak bisa menyalahkan siapapun dalam aksi penjarahan itu. "Siapa yang disalahkan, kalau polisi terbatas jumlah personelnya, di polsek berapalah personel kami. Jadi mau gimana lagi," kilahnya. []

Berita terkait
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.