Hari Raya Nyepi, Pemprov Bali Tiadakan Ngembak Geni

Sebelumnya Pemprov Bali juga sudah melarang adanya pengarakan ogoh-ogoh sebagai pencegahan pandemi virus corona saat Hari Raya Nyepi.
Pemuka agama Hindu bersama petugas adat memercikkan air suci saat upacara Tawur Agung Kesanga yang merupakan rangkaian Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1942 di Denpasar, Bali, Selasa, 24 Maret 2020. (Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo)

Denpasar - Perayaan Hari Raya Nyepi berbeda dibandingkan tahun sebelumnya. Akibat pandemi Covid-19 atau virus corona, Pemerintah Provinsi Bali membuat sejumlah kebijakan baru saar perayaan Hari Raya Nyepi.

Sejumlah upacara menyertai Hari Raya Nyepi yang biasa menjadi daya tarik wisata buat para turis pun harus disesuaikan dengan perkembangan dengan pandemi Covid-19. Setelah arak-arakan ogoh-ogoh ditiakan di malam menjelang Nyepi, begitu juga dengan Hari Ngembak Geni.

Hal ini sebagai upaya pencegahan paling efektif dengan cara membatasi aktivitas di luar rumah dan mengurangi interaksi dengan orang lain mengingat pada hari tersebut masyarakat Hindu Bali biasanya banyak melaksanakan kunjungan antar warga antar keluarga di wilayah lain dan ke tempat wisata

Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Bali Made Dewa Indra menegaskan berdasarkan imbauan Gubernur Bali I Wayan Koster, meminta kepada masyarakat untuk tetap berada di rumah saat upacara Hari Ngembak Geni yang akan dilakukan Kamis, 26 Maret 2020.

"Hal ini sebagai upaya pencegahan paling efektif dengan cara membatasi aktivitas di luar rumah dan mengurangi interaksi dengan orang lain mengingat pada hari tersebut masyarakat Hindu Bali biasanya banyak melaksanakan kunjungan antar warga antar keluarga di wilayah lain dan ke tempat wisata," ujar Dewa Indra.

Terkait imbauan ini, Dewa Indra juga menegaskan bahwa pada tanggal 26 Maret 2020, pelabuhan, Bandara I Gusti Ngurah Rai serta jalan utama jalur logistik akan beroperasi seperti biasa.

Bandara Ngurah Rai dan Pelabuhan hanya tutup selama 24 jam pada tanggal 25 Maret karena Hari Raya Nyepi. Sementara warga Bali jika tak ada kondisi darurat dan keadaan mendesak harus tetap dirumah pada Kamis 26 Maret 2020.

"Kami kembali mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang. Pemerintah terus berusaha dan bergotong royong melakukan upaya untuk pencegahan penyebaran virus corona," kata dia.

Sekadar diketahui, dalam perayaan hari raya umat Hindu itu terdapat sejumlah upacara dan kegiatan. Melalui Nyepi, masyarakat Hindu Bali memaknai pergantian Tarikh Saka sebagai bagian dari introspeksi diri. Sekaligus, merayakan persatuan, kebangkitan, dan juga pembaharuan.

Ketika merayakan Nyepi, umat Hindu Bali mesti mentaati empat Brata Penyepian, yaitu Amati Geni (tidak berapi-api, tidak menggunakan atau menghidupkan api), Amati Karya (tidak bekerja), Amati Lelungan (tidak bepergian), dan Amati Lelanguan (tidak mendengarkan hiburan). []

Berita terkait
Tata Cara Nyepi di Tengah Wabah Corona
Pandemi virus corona Covid-19 membuat segalanya tak sama lagi, harus melakukan penyesuaian, demikian juga dengan tata cara perayaan Nyepi.
Ogoh-ogoh Tak Lagi Diarak saat Nyepi di Bali
Gubernur Bali I Wayan Koster mengeluarkan instruksi tentang pelaksanaan Hari Raya Nyepi untuk tidak melakukan pengarakan ogoh-ogoh.
Libur Nyepi, Pelabuhan Ketapang Dipadati Penumpang
PT ASDP Ketapang, Banyuwangi menyiapkan tenda terowongan untuk dilakukan disinfektan sebagai pencegahan pandemi virus corona.
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.