Hari Pertama MOS, Siswa di Kulon Progo Dirukiah Massal

Hari pertama Masa Orientasi Siswa (MOS), di Kulon Progo, para siswa diharuskan dirukiyah masal. Ini alasannya.
Proses rukiah Siswa di Kulon Progo. (Foto: Tagar/Harun Susanto)

Kulon Progo - Lega, itulah perasaan yang terucap dari diri seorang anak bernama Ahmad Zaqqy umur 13 tahun, warga Desa Pagerharjo Kecamatan Samigaluh. Dia baru saja mengikuti rukiah massal di Pondok Pesantren Al Qur'an Wates (Pesawat) Desa Giripeni Kecamatan Wates Kulon Progo, senin 15 Juli 2019.

"Saya merasa lebih tenang dan damai setelah rukiah,"ungkapnya.

Usai mengikuti rukiah, kegiatan belajarnya akan lebih optimal. Pelajaran yang disampaikan oleh guru bisa lebih mudah diterima, dan dimengerti. 

"Saya harus belajar jauh dari rumah mas, sehingga saya ingin membahagiakan orang tua saya dengan nilai-nilai belajar dan agama yang baik," tutur Ahmad kepada Tagar.

Apa yang dirasakan oleh ahmad zaqqy, ternyata juga dirasakan oleh Muhammad Rizki Awaludin, 13 tahun. Siswa asal girimulyo ini bisa merasa yakin, semua urusan sekolahnya bisa lebih mudah dikerjakan. Bahkan, ia merasa jika bisa dijauhkan dari penyakit hati, jika mengikuti rukiah.

"Saya dulu pernah ikut rukiah waktu Sekolah Dasar, dan yang dirasakan memang ada banyak perubahan setelah rukiah,"ujar Rizki.

Rizki juga mengharapkan, rukiah tersebut bisa membuatnya lebih tenang, sehingga bisa menangkap semua pelajaran dan ilmu agama dengan baik.

Rukiah itu, merupakan bagian dari masa orientasi siswa pada hari pertama, yang diadakan di Pondok Pesawat. Total ada 60 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan 25 siswa Sekolah Dasar (SD) yang mengikutinya.

Sementara bagi para perukiah, terlebih dahulu harus memenuhi beberapa syarat yang sudah ditentukan pihak pondok. Salah satu syarat wajib adalah hafal baca Kitab Suci Al Qur'an.

Sebelum prosesi rukiah, pihak sekolah terlebih dahulu meminta restu kepada orang tua para siswa, agar proses penenangan diri ini bisa berjalan lancar.

Setelah itu, siswa dikumpulkan di salah satu ruangan pondok untuk menjalani rukiah. Prosesi rukiah ini, para siswa secara bergiliran menghadap seorang guru yang sudah ditunjuk oleh pihak pondok, untuk menjadi perukiah. Dimulai dari siswa putri kemudian beralih ke siswa putra.

Sebelum memulai prosesi utama, siswa terlebih dulu diharuskan mengucapkan kalimat syahadat, dan doa lainnya. Setelah itu, mereka satu persatu menghadap perukiah, untuk dibacakan doa. Apabila sudah selesai, anak-anak ini lantas meminum segelas air yang sebelumnya telah didoakan.

Rukiah menjadi agenda wajib yang harus diikuti oleh siswa siswi baru di Pondok Pesawat

"Tujuannya bukan untuk mengusir roh jahat yang mengganggu siswa, namun lebih kepada agar siswa bersih hatinya, dan lebih tenang," jelas K.H Ahmad Suadi Pengasuh Pondok Pesawat Yayasan Abi Hasan Tholabi.

Dia mengharapkan, penyakit hati para siswa yang dibawa dari lingkungan rumah bisa sirna setelah di rukiah. Melalui kegiatan ini, siswa juga diharapkan mampu menyerap ilmu yang diperolehnya selama belajar di Pesawat.

"Kami dari pihak pondok ingin, anak-anak bisa membuka lembaran baru, memiliki pemahaman agama lebih tinggi, dan juga ilmu lainnya. Semoga anak-anak jadi anak berkarakter, sehingga berguna bagi bangsa dan negara,"ungkap K.H Ahmad Suadi. []

Artikel lainnya:

Berita terkait
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.