Hari Pancasila, Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Indonesia Deklarasikan Lawan Radikalisme dan Terorisme

Hari Pancasila, Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Indonesia deklarasikan lawan radikalisme dan terorisme. “Tak boleh ada kata menyerah di hadapan ujaran kebencian, intoleransi, radikalisme, dan terorisme yang ingin mencaplok Indonesia.”
Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Indonesia terdiri atas 17 Organisasi Nasional, yakni PP Hima Persis, PP KMHDI, PP PMKRI, DPP GEMA MA, DPP IMM, DPP HIMMAH, EN LMND, PB PMII, PP KAMMI, DPP GMNI, PP GPII, PB PEMUDA MUSLIMIN, PP IPTI, DPP SEMMI, PP HIKMAHBUDHI, PB HMI, PP GMKI yang menyampaikan deklarasi di Tugu Proklamasi, Jakarta, Kamis, 31 Mei 2018. (Foto: Ist)

Jakarta, (Tagar 1/6/2018) – Puluhan mahasiswa  dan pemuda yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Indonesia mendeklarasikan “Mahasiswa dan pemuda Indonesia melawan radikalisme dan terorisme” di Tugu Proklamasi, Jakarta, Kamis, 31 Mei 2018.

Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Indonesia dalam deklarasinya mengungkapkan, “Kita Indonesia adalah kenyataan. Indonesia adalah rumah kita bersama, milik semua warga negeri yang membentang dari Sabang sampai Merauke, Miangas hingga Rote, dengan ragam latar belakang.”

“Hari ini kekitaan terkoyak, digantikan dikotomi kami dan kamu yang mengaburkan makna kebhinekaan yang khas Nusantara. Kekitaan terkubur di dalam palung ingatan, sementara yang tampil ke permukaan adalah keseragaman sebagai identitas, di luar itu adalah musuh yang harus dilawan.

Hari-hari ini wajah Pertiwi tak lagi tersenyum memandang anak-anaknya. Ibu kita Indonesia muram, murung wajahnya, menyaksikan anak-anaknya bersimbah darah. Indonesia, di sana tempat lahir beta, menjadi begitu asing untuk didiami, menjadi begitu menakutkan dan mengerikan untuk ditinggali. Teror, intoleransi, ujaran kebencian, dan radikalisme menjadi tuan rumah dan kita seperti tamu di rumah sendiri. Hidup dalam rasa takut, kecemasan, dan nyaris tak lagi nyaman.

Masih bisakah kita berharap damai di negeri ini? Masih sanggupkah kita hidup bersaudara dalam perbedaan? Masih bolehkah kita hidup dalam perbedaan dalam semangat persatuan?

Saudara-saudara, Indonesia adalah rumah kita dan kita pemilik sah tanah tumpah darah ini. Maka tak boleh ada kata menyerah di hadapan ujaran kebencian, intoleransi, radikalisme, dan terorisme yang ingin mencaplok Indonesia dari kita. Tidak boleh ada kata diam di saat Pancasila, yang merupakan falsafah hidup bangsa Indonesia, sedang menghadapi ancaman ideologi-ideologi trans-nasional yang sedang beroperasi di Indonesia secara terstruktur, sistematis dan masif.

Ingat! Kita adalah barisan Mahasiswa dan Pemuda, tulang punggung bangsa ini. Tak boleh ada keraguan untuk menjaga marwah tanah air ini, sebab diam bukanlah pilihan!”

Selanjutnya, Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (PP GMKI) Sahat Sinurat mengungkapkan, menjelang Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni yang jatuh pada hari ini, para mahasiswa dan pemuda yang tergabung di dalam Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Indonesia yang terdiri atas 17 Organisasi yakni PMII, GMKI, KAMMI, GMNI, GPII, Pemuda Muslimin, GEMA MA, IMM, HIMMAH, LMND, Hima Persis, KMHDI, PMKRI, IPTI, SEMMI, HMI, HIKMAHBUDHI, menyatakan bahwa:

1. Kami Mahasiswa dan Pemuda Indonesia mengecam keras setiap aksi teror, ujaran kebencian, tindakan intoleran, dan penyebaran paham-paham radikal yang membunuh martabat kemanusiaan, memicu keresahan dan kecurigaan di tengah masyarakat.

2. Kami Mahasiswa dan Pemuda Indonesia akan bersatupadu melawan ujaran kebencian, tindakan intoleransi, serta paham radikalisme dan terorisme yang sedang menjangkiti generasi muda.

3. Kami Mahasiswa dan Pemuda Indonesia yang tergabung dalam 17 Organisasi Nasional akan memastikan bahwa tidak ada warga dari organisasi kami, baik anggota, pengurus, ataupun alumni, yang terlibat dalam tindakan intoleransi, ujaran kebencian, ataupun penyebaran paham-paham radikal dan gerakan terorisme yang ingin mengubah NKRI dan ideologi Pancasila.

4. Kami Mahasiswa dan Pemuda Indonesia meminta para pemimpin publik, pejabat pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, pimpinan partai, pimpinan lembaga pendidikan dan organisasi masyarakat agar selalu setia menjunjung tinggi Pancasila sebagai ideologi negara dan falsafah hidup berbangsa dan bermasyarakat serta tidak mengeluarkan kebijakan ataupun pernyataan yang dapat memecah-belah masyarakat.

5. Kami Mahasiswa dan Pemuda Indonesia akan terlibat aktif dalam mewujudkan proses demokrasi Indonesia yang sesuai nilai-nilai Pancasila, yakni Pilkada dan Pemilu yang bersih dan damai, tanpa adanya politik uang dan politik kebencian karena perbedaan Suku, Agama, Ras, dan Golongan serta akan bahu-membahu untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. (yps)

Berita terkait