Hari Laut Sedunia, Menko Luhut: Jangan Diam Saja Liat Laut Jadi Tempat Sampah

Menko Luhut menyampaikan bahwa kita tidak bisa hanya berdiam diri dan melihat lautan menjadi tempat pembuangan sampah.
Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: Tagar/YouTube)

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan bahwa masyarakat tidak boleh membiarkan laut menjadi tempat pembuangan sampah. Hal ini, diungkapkannya dalam rangka peringatan Hari Laut Sedunia (World Ocean Day).

“Kita tidak bisa hanya berdiam diri dan melihat lautan menjadi tempat pembuangan sampah, ekosistem lautnya yang rusak, hilangnya keanekaragaman hayati, naiknya permukaan laut dan meningkatnya polusi yang mengancam kehidupan di bawah air,” tutur Menko Luhut, Selasa, 8 Juni 2021 di sela-sela kunjungannya ke Guiyang Tiongkok.

Bersama-sama, mari kita mengambil tindakan untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, melindungi ekosistem global dan melestarikan kehidupan laut, karena laut memilih kita untuk menjadi sahabat bagi keberlangsungannya.

Hari Laut Sedunia, atau World Ocean Day diperingati tanggal 8 Juni setiap tahunnya. Mulanya, Ide peringatan World Ocean Day bermula dari Earth Summit yang diadakan di Rio de Janeiro, pada 1992. Ide ini, muncul dari semakin disadarinya arti penting dari laut dalam menunjang perikehidupan manusia.

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Menko Luhut menyampaikan, bahwa Indonesia juga sangat peduli dengan pemanfaatan dan pengelolaan wilayah laut yang menitikberatkan pada pembangunan sektor kelautan secara berkelanjutan. 

LuhutMenteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto:Tagar/Kemenko Marves)

Hal ini dibuktikan oleh pemerintah, baik di dalam negeri maupun di percaturan kelautan global.Oleh karena itu, Menko Luhut mengajak semua pihak untuk bahu-membahu menjaga laut.

“Pemerintah Indonesia, paling tidak sejak 2014, kembali memfokuskan arti penting kelautan dan kemaritiman dalam program kerja nasional. Salah satunya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan laut berkelanjutan,” ungkapnya.

Sedangkan di tingkat global, Indonesia menjadi yang terdepan dalam melahirkan ide sekaligus merajut kerja sama dalam mengelola dan menjaga laut. Salah satunya melalui Archipelagic and Island States Forum (AIS), yang diinisiasi oleh pemerintah Indonesia dan dikoordinasikan oleh Kemenko Marves bersama UNDP sejak tahun 2017.

Melalui forum tersebut, Indonesia mendorong negara-negara pulau dan kepulauan untuk bersama menjaga laut bagi generasi mendatang dan mengubah tantangan menjadi peluang melalui inovasi.

“Lautan telah memberikan manfaat yang berlimpah bagi kehidupan manusia, untuk itu kita harus mendorong upaya pemulihan ekonomi global dari dampak pandemi dengan penerapan prinsip ekonomi biru,” tegasnya.

Menko Luhut juga mengingatkan semua pihak agar dapat berkontribusi untuk menciptakan dunia yang lebih baik di darat dan di bawah air untuk generasi yang akan datang. Ia percaya bahwa perubahan akan terjadi jika dilakukan secara bersama-sama.

“Bersama-sama, mari kita mengambil tindakan untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, melindungi ekosistem global dan melestarikan kehidupan laut, karena laut memilih kita untuk menjadi sahabat bagi keberlangsungannya,” tandasnya. [] 

Berita terkait
Menko Luhut Tanda Tangani MoU High Level Dialogue and Cooperation Mechanism
Indonesia-RRT sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam menghadapi perkembangan kondisi global, isu-isu strategis, serta tantangan global.
Menko Luhut: Pembangunan Infrastruktur Harus Mampu Tingkatkan Ekonomi
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memimpin Rapat Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Percepatan Pembangunan Infrastruktur Maluku Utara.
Menko Luhut Dukung Rempah dan Bumbu Tradisional Lewat Spice Up The World
Menko Luhut menggelorakan program Indonesia Spice Up The World untuk menggaungkan kekayaan rempah dan bumbu tradisional warisan nenek moyang.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.