Hari Anak 2018: Anak Bukan Nomor Dua

Lebih lanjut Hajrin, mengungkapkan anak-anak selalu menjadi nomor dua dalam hal pengambilan keputusan seperti, Musrenbang (Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan), serta hal yang berhubungan dengan publik ataupun masyarakat.
Forum Anak Makassar, menggelar aksi kampanye pentingnya memperhatikan anak-anak, kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka memperingati hari anak yang jatuh esok (23/7). (Rio)

Makassar, (Tagar 22/7/2018) - Forum Anak Makassar ( FAM) menggelar aksi kampanye dalam rangka peringatan Hari Anak 2018 yang jatuh pada 23 Juli 2018 (besok). Aksi digelar di anjungan pantai Losari Makassar bersamaan dengan car free day (22/7).

Dalam aksinya, FAM mengajak seluruh orang tua untuk menghargai anak-anak. “Anak adalah generasi yang harusnya kita jaga bersama. Tanpa mereka tidak ada masa  depan,” tutur salah satu anak yang ikut dalam aksi damai ini.

Selain mengajak orang tua, peserta aksi juga mengajak seluruh anak-anak yang ada di lokasi car free day dan seluruh anak yang ada  di Kota Makassar untuk ikut serta dalam pembangunan demi kemajuan Kota Makassar.

Peringatan Hari Anak di MakassarSelain menggelar aksi orasi, Mereka juga berkeliling di lokasi car free day, membagikan bunga sebagi bentuk rasa cinta dan kasih sayang kepada anak-anak, serta mengajak seluruh pengunjung car free day untuk berfoto dengan menggunakan poster yang berisikan pesan stop kekerasan terhadap anak. (Rio)

“Setiap anak harus mengambil peran serta dalam pembangunan yang ada di kota ini, sehingga tidak ada lagi perencanaan yang tidak berpihak kepada anak di kota ini,” tutur Hajrin peserta aksi.

Lebih lanjut Hajrin, mengungkapkan anak-anak selalu menjadi nomor dua dalam hal pengambilan keputusan seperti, Musrenbang (Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan), serta hal yang berhubungan dengan publik ataupun masyarakat. 

Seharusnya anak menjadi bagian terpenting, jangan dipandang nomor dua, karena kebutuhan anak hanya anak sendiri yang tahu, tutup Hajrin.

Selain Hajrin, Fifi salah satu anak yang melakukan orasi menggungkapkan saat ini anak menjadi objek dari setiap kekerasan yang ada dalam keluarga.

Anak Kota
Kesibukan para orang tua menjadi salah satu faktor tingginya kekerasan atau tindakan melawan hukum yang dilakukan oleh anak. Perhatian orang tua yang sangat kurang, khususnya mereka yang hidup di wilayah perkotaan, membuat anak-anak kehilangan perhatian yang seharusnya mereka dapatkan.

“Orang  tua seolah berpikir, dengan memberikan materi kepada anaknya, orang tua telah memenuhi kebutuhan anaknya, padahal semua itu adalah cara yang keliru dalam mengasuh anak,” ungkap Fifi yang juga merayakan ulang tahunnya ke16 hari ini.

Selain menggelar aksi orasi, FAM juga menggelar aksi pengumpulan tanda tangan sebagai bentuk dukungan untuk menghentikan semua bentuk kekerasan terhadap anak. Aksi kemudian ditutup dengan orasi sepuluh hak anak oleh seluruh peserta aksi damai ini. (rio)

Berita terkait
0
Bikin Tanda Tangan Digital? Begini Cara yang Paling Mudah
Ada banyak platform yang dapat dimanfaatkan untuk bikin tanda tangan digital, dan Google Docs adalah salah satunya.