Jakarta - Harga emas dunia menorehkan rekor baru pada perdagangan Selasa, 28 Jul 2020. Kekhawatiran melonjaknya kasus pandemi Covid-19 membuat inevestor beralih ke produk investasi aman (safe haven).
Seperti diberitakan dari Channel News Asia, ketidakpastian virus Covid-19 dikombinasikan dengan semakin tegangnya hubungan China-Amerika Serikat (AS) mendorong harga emas dunia melonjak hampir 30%. Harga emas tercatat mencapai US$ 1.981,27 per ons yang merupakan rekor tertinggi.
Tampaknya ada cukup momentum dalam pasokan uang AS untuk benar-benar mendorong emas lebih tinggi.
Baca Juga: Harga Emas Tembus Rp 1 Juta, Jual atau Beli Ya
Pengamat memperkirakan harga emas bisa menembus angka US$ 2.000 per ons pada awal minggu ini. Para investor menunggu pertemuan bank sentral Amerika Serikat (Fedeal Reserve- The Fed) yang kemungkinan akan mengeluarkan kebijakan pelonggaran ekonomi lebih lanjut untuk mendukung perekonomian.
Perburuan emas batangan juga mengimbas harga perak dunia. Pada perdagangan Selasa, harga perak menembs level tertinggi dalam tujuh tahun terakhir yakni US$ 26 per ons.
Data pertumbuhan ekonomi kuartal kedua AS juga akan dirilis minggu ini. Pembacaan yang mengecewakan tentang apa yang diharapkan sebagai kontraksi bersejarah dapat memicu pelemahan dolar lebih lanjut.
"Tampaknya ada cukup momentum dalam pasokan uang AS untuk benar-benar mendorong emas lebih tinggi," kata analis Fat Prophets, David Lennox.
Simak Pula: Mesir Temukan Deposit Emas 28 Ton Bernilai US$ 1 M
Ketika Covid--19 terus merusak perekonomian, mungkin ada lebih banyak tindakan stimulasi yang akan datang. Ketika dolar AS melemah, jelas emas akan membaik, tetapi itu lebih merupakan masalah percepatan pasokan uang AS. []