Harga Emas di Aceh Tamiang 3 Juta Lebih per Mayam

Harga emas di Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh tembus Rp 3 juta lebih per mayam atau 3,3 gram.
Salah satu toko yang menjual emas di Pasar Aceh, Kota Banda Aceh, Selasa, 28 Juli 2020. (Foto: Tagar/Muhammad Fadhil)

Aceh Tamiang - Harga emas di Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh menembus angka Rp 923 ribu per gram, atau Rp 3 juta lebih dalam per mayamnya. Mayam sendiri merupakan takaran emas yang berlaku di masyarakat Aceh. Jika dikonversikan dengan gram maka satu Mayam diperkirakan bernilai sekitar 3,33 gram.

Salah satu pedagang emas di kota Kualasimpang, Kabupaten Aceh Tamiang, Zulfan mengatakan, dalam beberapa bulan terakhir ini, harga emas 99 karat atau emas London harganya belum stabil, atau masih turun naik. "Bahkan dalam sebulan, harga emas bisa naik dan bisa turun hingga beberapa kali," kata Zulfan kepada Tagar, Rabu, 16 September 2020.

Penurunannya harga emas, Zulfan mengaku terbilang relatif, terkadang turun Rp 50 ribu hingga Rp 200.000 ribu. Begitu juga sebaliknya jika naik. Seperti yang terjadi pada Agustus 2020 kemarin, harga emas mencapai Rp 3,2 juta per mayamnya. Namun, bulan ini harganya turun Rp 130 ribu dalam per mayam.

"Dan untuk sekarang, harga per mayamnya tiga juta tujuh puluh ribu rupiah. Harga tersebut belum termasuk ongkos buat," katanya.

Bahkan dalam sebulan, harga emas bisa naik dan bisa turun hingga beberapa kali.

Zulfan mengatakan, harga emas mulai menembus angka Rp 3 juta lebih per mayam sudah sejak bulan Agustus 2020 lalu. "Sebelum lebaran Idul Adha, atau tepatnya pada Juni 2020 lalu. Harga per mayamnya masih berkisar Rp 2.8 juta lebih," katanya.

Selama ini kata Zulfan, penjualan emas di Pasar Kota Kualasimpang masih belum menunjukan peningkatan masyarakat dalam membeli emas. Bahkan cenderung mengalami penurunan atau sepi dari pembeli.

"Sekitar 50 sampai 60 persen terjadi penurunan penjualannya. Ditambah lagi harganya kini telah menembus Rp 3 juta lebih per mayam," ujarnya.

Baca juga:

Ia menyebut, rata-rata masyarakat membeli dalam jumlah kecil untuk investasi, karena hampir semuanya beralasan masih ada kebutuhan lain yang harus dipenuhi untuk saat ini. Bahkan ia mengaku lebih banyak masyarakat yang menjual perhiasan mereka, dibandingkan membeli.

Menurutnya, harga emas diperkirakan belum akan stabil untuk beberapa bulan ke depannya, karena harga emas dipengaruhi oleh masalah politik dunia, perang dagang. Untuk dalam negeri pun juga dipengaruhi oleh rupiah yang tidak stabil.

"Saat ini kita lihat, ekonomi masyarakat masih belum normal. Bahkan masih banyak yang terjepit dari segi ekonomi. Meskipun pandemi di Aceh tidak terlalu tinggi, namun dampaknya sangat terlihat di masyarakat," ujarnya. [] 

Berita terkait
Gubernur Aceh Keluarkan Pergub Prokes C-19
Pergub yang terdiri dari 16 bab itu memuat sejumlah poin penting dalam upaya menanggulangi penyebaran C-19 di Aceh.
Banda Aceh Catat Kasus Positif C-19 Terbanyak
Kasus positif C-19 di Kota Banda Aceh mencapai 1.052 orang. Dari jumlah ini, 191 di antara dinyatakan sembuh dan 28 orang meninggal.
Pencari Kerang di Aceh Barat, 3 Tahun Dalam Gelap
Seorang pencari kerang di Kabupaten Aceh Barat harus tinggal di tepi sungai di gubuk reot tanpa aliran listrik.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.